Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Simpel Memesan Sukuk Ritel SR-011 yang Berkupon 8,05 Persen

image-gnews
Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan, Loto S Ginting (tengah) memegang smartphone saat melakukan peluncuran surat utang Savings Bond Retail seri SBR005 di Giyanti Coffee, Jakarta Pusat, Kamis 10 Januari 2019. Tempo/Dias Prasongko
Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan, Loto S Ginting (tengah) memegang smartphone saat melakukan peluncuran surat utang Savings Bond Retail seri SBR005 di Giyanti Coffee, Jakarta Pusat, Kamis 10 Januari 2019. Tempo/Dias Prasongko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJJPR) Kementerian Keuangan kembali menerbitkan sukuk ritel seri SR-011. 

Simak: Mayoritas Investor Surat Utang ST - 003 Adalah Generasi Milenial

Ditjen DJPPR Luki Alfirman mengatakan, penerbitan instrumen ini bertujuan untuk melakukan diversifikasi instrumen pembiayaan APBN, memperluas basis investor di pasar domestik, serta mendukung pengembangan pasar keuangan syariah.

"Kehadiran sukuk negara ritel dapat memberikan alternatif investasi bagi masyarakat, mendukung terwujudnya keuangan inklusif, serta memenuhi sebagian pembiayaan pembangunan berbagai proyek atau kegiatan APBN 2019," katanya, Jumat 1 Maret 2019.

DJPPR akan memasarkan instrumen ini hingga 21 Maret 2019 pukul 10.00 WIB. Instrumen ini memiliki tenor 3 tahun dan ditawarkan dengan kupon sebesar 8,05 persen per tahun. Bunga akan dibayarkan pada tanggal 10 setiap bulan hingga 10 Maret 2022.

Investor dapat memesan instrumen ini mulai Rp1 juta hingga Rp3 miliar. Instrumen sukuk ini ditawarkan dengan akad ijarah Asset to be leased.

Selain itu, tujuan utama instrumen yang menyasar investor ritel ini adalah untuk memperkuat pasar modal Indonesia dengan mendorong transformasi masyarakat dari saving oriented society menuju investment oriented society.

Proses pemesanan instrumen ini dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

(i) pembukaan rekening (dana dan surat  berharga),
(ii) penyediaan dana (senilai nominal pemesanan),
(iii) pengisian formulir pemesanan,
(iv) penjatahan dan setelmen (menunggu hasil penjatahan dari pemerintah). Instrumen ini dipasarkan secara offline.

Masyarakat yang ingin memesan instrumen ini dapat mendatangi 22 mitra distribusi, terdiri atas 20 bank dan 2 sekuritas.

Sebanyak 22 bank tersebut yakni Bank BRISyariah, Bank BCA, Bank Commonwealth, Bank Danamon Indonesia, Bank DBS Indonesia, Bank HSBC Indonesia, Bank Mandiri, Bank Maybank Indonesia, Bank Mega, Bank Muamalat Indonesia, Bank BNI, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank BRI, Bank Syariah Mandiri, Bank BTN, Bank CIMB Niaga, Citibank N.A. Indonesia, dan Standard Chartered Bank.

Sementara itu kedua sekuritas yang dipilih yakni Bahana Sekuritas dan Trimegah Sekuritas Indonesia.

Luky menjelaskan, seri SR-011 ini berbeda jika dibandingkan dengan penawaran dua seri sebelumnya. Untuk seri ini, sukuk dijual tanpa warkat dan bisa diperdagangkan (tradeable) di pasar sekunder. Namun, bisa diperjualbelikan setelah dua periode imbalan atau sejak 11 Juni 2019. Selain itu, sukuk ini hanya dapat diperdagangkan antar investor domestik.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

4 hari lalu

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO
Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).


Pemerintah Raup Rp 22 Triliun dalam Lelang Surat Utang Negara

44 hari lalu

Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah. Berikut ulasannya. Foto: Canva
Pemerintah Raup Rp 22 Triliun dalam Lelang Surat Utang Negara

Pemerintah meraup Rp 22,6 triliun melalui lelang Surat Utang Negara pada Selasa, 26 Maret 2024.


Sri Mulyani Sebut Utang Baru yang Ditarik Pemerintah Turun Drastis jadi Rp 72 Triliun

46 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya bersiap memulai konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin, 25 Maret 2024. Sri Mulyani mengatakan, realisasi anggaran Pemilu 2024 hingga 29 Februari 2024 sebesar Rp 23,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Sebut Utang Baru yang Ditarik Pemerintah Turun Drastis jadi Rp 72 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan pemerintah sudah melakukan pencarian utang sebesar Rp 72 triliun per 15 Maret 2024.


Pemerintah Raup Rp 24 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara Hari Ini

58 hari lalu

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO
Pemerintah Raup Rp 24 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara Hari Ini

Pemerintah telah melelang Surat Utang Negara hari ini Rabu, 13 Maret 2024. Total nominal yang dimenangkan mencapai Rp 24 triliun.


BSI Hadirkan Program Bundling Investasi Sukuk dan Kepemilikan Emas

9 Maret 2024

Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna (tengah) bersama dengan SVP Wealth Management Asri Natanegeri (kiri) dan SVP Gold & Pawning Business BSI Mahendra Nusanto saat peluncuran Sukuk Gold Ownership Program pada acara BSI Priority Gathering di The Westin Jakarta, Jumat (08/03).
BSI Hadirkan Program Bundling Investasi Sukuk dan Kepemilikan Emas

Imbal hasil Sukuk Seri SR020 dapat digunakan untuk program BSI Cicil Emas.


Pemerintah akan Lelang SBSN pada 5 Maret, Targetkan Rp 12 T

28 Februari 2024

Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (3/3/2023) Tempo/Tony Hartawan
Pemerintah akan Lelang SBSN pada 5 Maret, Targetkan Rp 12 T

Pemerintah akan melelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa, 5 Maret 2024 dengan target indikatif Rp 12 triliun.


Pemerintah Lelang Surat Utang Negara Rp 24 T, Peminat Nyaris Tiga Kali

27 Februari 2024

Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah. Berikut ulasannya. Foto: Canva
Pemerintah Lelang Surat Utang Negara Rp 24 T, Peminat Nyaris Tiga Kali

Total minat lelang Surat Utang Negara pada 27 Februari 2024 mencapai Rp 61,04 triliun. Minat investor meningkat dibandingkan lelang sebelumnya yang hanya Rp 52,63 triliun.


Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 15.630, Pengamat Sebut karena Peningkatan Utang Pemerintah

27 Februari 2024

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di sebelah uang rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 15.630, Pengamat Sebut karena Peningkatan Utang Pemerintah

Pada perdagangan sore ini, rupiah ditutup melemah. Salah satu penyebabnya karena utang pemerintah per Januari tertinggi sepanjang masa.


Hari Ini Pemerintah Luncurkan SUN dengan Target Rp24 Triliun, Utang Bulan Lalu Bertambah Rp107,56 Triliun

27 Februari 2024

Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah. Berikut ulasannya. Foto: Canva
Hari Ini Pemerintah Luncurkan SUN dengan Target Rp24 Triliun, Utang Bulan Lalu Bertambah Rp107,56 Triliun

Pemerintah hari ini, Selasa, 27 Februari 2024, meluncurkan lelang Surat Utang Negara (SUN) dan menetapkan target indikatif sebesar Rp24 triliun.


Utang Pemerintah Tembus Rp 8.253 Triliun per Januari 2024, Tertinggi Sepanjang Masa

27 Februari 2024

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO
Utang Pemerintah Tembus Rp 8.253 Triliun per Januari 2024, Tertinggi Sepanjang Masa

Kementerian Keuangan mencatat utang pemerintah Indonesia mencapai Rp 8.253,09 triliun per 31 Januari 2024. Terdiri dari apa saja?