TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengatakan masih melihat kemungkinan penurunan harga avtur. "Sekarang MOPS (Mean of Platts Singapore) itu dasar formulanya. Jadi MOPS sedang dilihat sekarang harga menurun. Jadi kita sedang melihat kelihatannya kalau bisa turun sampai seberapa," kata Rini di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu, 13 Februari 2019.
BACA: Tiket Pesawat Mahal, Asita akan Berunjuk Rasa ke Istana
MOPS atau Mean of Platts Singapore merupakan bagian biaya perolehan atas penyediaan avtur dari produksi kilang dalam negeri dan/atau impor sampai dengan depot yang mencerminkan harga produk.
Rini menjelaskan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sudah merilis formula harga jual untuk avtur. Rumusannya tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 17 K/10/MEM/2019 tentang formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis BBM umum jenis avtur yang disalurkan melalui depot pengisian pesawat udara.
Menurut Rini, aturan tersebut menetapkan batas atas (maksimum) margin sebesar 10 persen dari harga dasar. Rini tak menjelaskan lebih lanjut berapa besar harga avtur bisa turun. Namun, harga avtur sendiri terdiri dari MOPS+Rp3.581 per liter+Margin (10 persen dari harga dasar).
Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengeluhkan pada Presiden Joko Widodo mengenai turunnya tingkat hunian hotel karena harga tiket yang melambung. Ia menuturkan, maskapai penerbangan berdalih bahwa harga avtur yang mahal menjadi penyebab menaikkan harga tiket.
Hariyadi juga menyebut bahwa ada monopoli penjualan avtur yang diduga dilakukan Pertamina di Bandara Soekarno-Hatta. Jokowi mengaku kaget mendengar informasi tersebut. Ia mengatakan akan memberikan dua opsi kepada Pertamina.
Pilihan pertama, Pertamina harus menyamakan harga penjualan avtur dengan harga yang berlaku di internasional. Pilihan kedua, jika tidak bisa menyamakan harga avtur, Jokowi mengatakan akan membuka peluang bagi kompetitor agar terjadi kompetisi harga avtur.