TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tahun ini pemerintah masih berusaha mendorong pertumbuhan ekspor dan menggenjot investasi. Dia mengatakan hal ini dilakukan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah kelesuan ekonomi global.
Baca juga: Prabowo Sebut Menteri Keuangan Pencetak Utang, TKN: Penghinaan
"Kami akan terus memperbaiki fondasi perekonomian terutama dari current account defisit. Kami akan gunakan seluruh instrumen kita baik di APBN maupun non APBN," kata Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan, Selasa 29 Januari 2019.
Hal itu sampaikan saat dia mengelar konferensi pers mengenai stabilitas sistem keuangan, hari ini. Dalam konferensi itu, Sri Mulyani yang juga menjadi Koordinator Komite Stabilitas Sistem Keuangan ini mengatakan bahwa kondisi stabilitas sistem keuangan masih normal dan berjalan baik.
Sri Mulyani menjelaskan Kementerian Keuangan bersama dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan akan bersinergi untuk menjaga stabilitas keuangan. Hal ini diharapkan bisa mendorong investasi dan juga peningkatan ekspor.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan, dalam pelaksanaannya, upaya menggenjot investasi dan peningkatan ekspor bukan perkara mudah. Apalagi saat ini kondisi ekonomi dunia juga sedang mengalami pelambatan.
"Ini adalah pekerjaan rumah yang akan terus kami lakukan bersama, menjaga stabilitas sektor keuangan dan bersinergi untuk meningkatkan investasi dan mendorong ekspor," kata dia.
Sri Mulyani juga menuturkan, pemerintah juga akan terus memberikan sinyal baik kepada pasar maupun pelaku ekonomi bahwa pemerintah akan terus bekerja. Untuk memastikan kondisi perekonomian tetap stabil dan baik untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan.