Ketua Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso sebenarnya telah beberapa kali meminta perbankan untuk tak mengerek naik bunganya. Sebab, menurut regulator tren suku bunga tinggi tersebut hanya bersifat sementara. “Jangan sampai volatilitas, jangan terlalu merespon daripada merespon lalu nanti balik lagi, kan jadi sinyal yang membingungkan masyarakat,” ujarnya.
Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Aviliani mengatakan regulator harus terus memantau perkembangan persaingan bunga deposito perbankan. “Perlu dilihat sampai akhir semester 1 ini apakah akan kembali normal, dan harusnya tanpa disuruh pun nggak boleh ada bunga yang lebih tinggi dari bunga penjaminan LPS, karena akan merugikan nasabah,” katanya.
Menurut Aviliani, peluang bunga bank kembali normal terbuka, mengingat tren kenaikan bunga tahun ini diprediksi tak akan seagresif tahun lalu. “Bank juga perlu memikirkan sumber dana lain selain deposito dan fokus memberikan kredit kepada sektor pilihan dengan risiko yang relatif tidak tinggi.”