Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bank Kecil Terhimpit Perang Bunga Khusus

image-gnews
Gubernur BI Perry Warjiyo (dua dari kiri) bersama jajarannya memberikan keterangan kepada wartawan saat Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Rabu, 15 Agustus 2018. BI juga menaikkan suku bunga <i>deposit facility</i> 25 bps menjadi  4,75 persen dan suku bunga <i>lending facility</i> 25 bps menjadi 6,25 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Gubernur BI Perry Warjiyo (dua dari kiri) bersama jajarannya memberikan keterangan kepada wartawan saat Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Rabu, 15 Agustus 2018. BI juga menaikkan suku bunga deposit facility 25 bps menjadi 4,75 persen dan suku bunga lending facility 25 bps menjadi 6,25 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank kecil di Indonesia mulai merasa sebagai korban dari pertarungan perebutan dana nasabah yang berlanjut hingga awal tahun ini. Babak baru kenaikan bunga diakibatkan oleh kondisi likuiditas yang tak kunjung melonggar.

Baca juga: Prabowo Kritik Bank Nelayan Jokowi, KNTI: Ada Tapi Masih Kurang

Presiden Direktur PT Bank Mayora Irfanto Oeij mengaku mau tak mau harus ikut menawarkan bunga spesial untuk menarik deposan besar demi menjaga likuiditas. “Dampak dari persaingan ini biaya dana (cost of fund) akan semakin tinggi, dan ini akan menjadi masalah untuk bank-bank kecil,” ujarnya, kepada Tempo, Rabu 23 Januari 2019.

Irfanto menuturkan harus memutar otak agar tak terjebak dalam pusaran persaingan perang bunga spesial ini. Di antaranya adalah berfokus menggenjot sumber pendanaan murah, seperti peningkatan tabungan. “Kami mengadakan beberapa program marketing baik untuk nasabah baru maupun existing.”

Persaingan berburu likuiditas ini telah menjadi perhatian Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak akhir tahun lalu. Secara rutin, LPS mengerek tingkat bunga penjaminan simpanan untuk mengimbangi tren kenaikan bunga deposito perbankan yang tak kunjung mereda. Terakhir, LPS kembali menaikkan bunga penjaminan 25 basis points (bps) pada pertengahan bulan ini, yaitu menjadi 7 persen dan 9,50 persen, masing-masing untuk simpanan rupiah bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR).

Adapun peningkatan bunga yang terjadi tak lepas dari kebijakan Bank Indonesia yang agresif menaikkan suku bunga acuan hingga 175 bps sepanjang tahun lalu hingga kini di level 6 persen, mengantisipasi kenaikan bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (The Fed).

Chief Financial Officer PT Bank Sahabat Sampoerna Henky Suryaputra mengungkapkan permasalahan serupa. Bank dengan kategori permodalan BUKU II itu sudah beberapa kali menaikkan bunga spesialnya agar tak kalah bersaing, hingga saat ini berada di kisaran 8 persen. Dia pun menyesalkan, bank-bank besar yang justru menawarkan bunga deposito lebih tinggi, sehingga membuat persaingan tak lagi sehat. Sebab, idealnya bank besar bisa lebih efisien dan menawarkan bunga yang lebih murah. “Banyak juga yang memberikan trik yang mana di bilyet hanya dicatat interest rate rendah, tapi lewat belakang dikasih cashback, memang ini sering dilakukan bank besar untuk menghindari Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” ucap Henky.

Terkait hal ini, Henky mendesak otoritas turun ke lapangan untuk menindak dan menertibkan perbankan yang memberi penawaran bunga kelewat batas. “Regulator sudah seharusnya mengendalikan ini, karena aturan yang sudah ada pun pengawasannya tidak serius, sehingga banyak yang melakukan trik yang tampaknya seperti tidak melanggar padahal sudah melanggar cukup luar biasa,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden Direktur PT Bank Dinar Indonesia Tbk Hendra Lie menekankan urgensi peninjauan kembali pengaturan batas atas (capping) untuk bunga deposito spesial. Peran OJK selaku regulator dibutuhkan untuk menengahi dan mengendalikan persaingan bunga yang terjadi. Sebab, jika dibiarkan tak terkendali, kondisi ini akan menggerus kinerja bank kecil. “Karena bank BUKU III ke atas kan memiliki fasilitas lebih baik, produknya lebih beragam, dan teknologinya lebih advance,” ujarnya.

Direktur PT Bank Central Asia Tbk Santoso berujar tren kenaikan bunga spesial itu lebih disebabkan oleh patokan suku bunga acuan yang meningkat dan persaingan bunga di pasar. “Walaupun dari sisi likuiditas kami cukup aman, tapi memang ada kecenderungan kenaikan rasio LFR yang sekarang sekitar 81 persen,” katanya. BCA kini menawarkan bunga spesial dengan kisaran 5,75 hingga 6,25 persen.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

1 hari lalu

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

Kurs rupiah ditutup menguat ke level Rp 16.179 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis, 18 April 2024.


Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

3 hari lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ketika ditemui usai Salat Idulfitri 1445 H di Masjid Ainul Hikmah, DPP Partai Golkar, Slipi Jakarta pada Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Defara
Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi soal imbas serangan Iran ke Palestina terhadap perekonomian Indonesia.


Rupiah Anjlok ke Rp 16.000 per Dolar AS, Pengamat Prediksi Masih akan Terus Melemah

7 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Anjlok ke Rp 16.000 per Dolar AS, Pengamat Prediksi Masih akan Terus Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS hari ini Jumat, 12 April 2024 anjlok ke level Rp 16 ribu. Pengamat memprediksi rupiah masih akan terus melemah.


Jadwal Operasional Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI hingga BTN selama Libur Lebaran 2024

11 hari lalu

A teller at a Bank Mandiri branch handles Indonesian Rupiah currency during a transaction in Jakarta. Wahyu Putro A/Antara Foto
Jadwal Operasional Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI hingga BTN selama Libur Lebaran 2024

Berikut jadwal operasional Bak Mandiri, BCA, BNI, BRI dan BTN selama libur Lebaran 2024.


BCA Raih 2 Penghargaan dari Euromoney Inggris

14 hari lalu

Logo Bank BCA. wikipedia.org
BCA Raih 2 Penghargaan dari Euromoney Inggris

PT Bank Central Asia Tbk atau BCA meraih dua penghargaan bank terbaik dari Euromoney Global Private Banking Awards 2024.


Ini Syarat Tukar Uang Baru untuk Lebaran 2024 di Bank DKI dan Muamalat, Terakhir Besok

15 hari lalu

Warga menunjukan hasil penukaran uang baru di mobil layanan kas keliling Bank Indonesia di Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa 28 Maret 2023. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara menyediakan layanan penukaran uang di 67 titik yang tersebar di seluruh wilayah Maluku Utara dengan bekerja sama bank nasional dan menyediakan uang tunai sebesar Rp867 milar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan uang tunai baru saat Ramadhan dan Idul Fitri. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Ini Syarat Tukar Uang Baru untuk Lebaran 2024 di Bank DKI dan Muamalat, Terakhir Besok

Nasabah juga dapat menukar uang baru layak edar untuk memenuhi kebutuhan saat momen Lebaran 2024 Bank DKI dan Bank Muamalat. Ini syaratnya.


PermataBank akan Tebar Dividen Tunai Rp 25 per Saham

15 hari lalu

Ilustrasi PermataBank. Dok PermataBank
PermataBank akan Tebar Dividen Tunai Rp 25 per Saham

PermataBank akan bagikan dividen tunai sebesar Rp 904 miliar atau Rp 25 per saham dari total laba bersih tahun 2023.


Pasar Keuangan Global Disebut Kondusif dan Jasa Keuangan Nasional Stabil, Simak Penjelasan Bos OJK

17 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar memberi sambutan saat Peluncuran Roadmap Fintech P2P Lending 2023-2028-Perkuat Pelindungan Konsumen dan Pembiayaan Produktif di Jakarta, Jumat 10 November 2023. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan peta jalan (roadmap) Pengembangan dan Penguatan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi (LPBBTI) periode 2023-2028 seiring dengan maraknya kasus jeratan pinjaman online (pinjol) ilegal. Tempo/Tony Hartawan
Pasar Keuangan Global Disebut Kondusif dan Jasa Keuangan Nasional Stabil, Simak Penjelasan Bos OJK

OJK sebut, saat ini kondisi perekonomian dan pasar keuangan global cukup kondusif, tapi tetap perlu memperhatikan perkembangan geopolitik global.


Rupiah Merosot ke Level Rp15.803 per Dolar AS, Analis: Ada Potensi Penguatan

25 hari lalu

Ilustrasi rupiah. Pexels/Ahsanjaya
Rupiah Merosot ke Level Rp15.803 per Dolar AS, Analis: Ada Potensi Penguatan

Nilai tukar rupiah diprediksi karena The Fed belum akan menurunkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat.


BI Lihat Ada Peluang Suku Bunga Turun di Semester II 2024

29 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
BI Lihat Ada Peluang Suku Bunga Turun di Semester II 2024

BI memperkirakan, suku bunga Fed Funds Rate (FFR) mungkin akan mulai turun pada semester II 2024.