TEMPO.CO, JAKARTA - Keluarga korban penumpang pesawat Lion Air JT 610 menolak menandatangani surat Release and Discharge atau RnD untuk mencairkan asuransi. RnD merupakan kesepakatan antar kedua pihak yakni ahli waris dengan pihak Lion Air. Kesepakatan ini berupa pembebasan dari ahli waris korban untuk tak lagi menuntut, meminta janji, mengklaim serta hal-hal lain berkaitan dengan kejadian kecelakaan pesawat terhadap Lion Air.
BACA: Keluarga Korban Lion Air JT 610 Diusir dari Hotel
Keluarga korban Pesawat Lion Air JT610 Neuis Marfuah mengatakan, di dalam surat RnD yang diberikan pihak Lion Air ada penggantian bagasi yang jumlahnya Rp 4 juta kemudian menjadi Rp 50 juta dan disatukan dengan uang asuransi Rp 1,25 miliar. Sehingga totalnya menjadi Rp 1,3 miliar.
"Karena RnD itu mengikat kami, ketika keluarga mencairkan asuransi itu maka keluarga tidak berhak menuntut kepada pihak manapun. Itu yang membuat kami keberatan," kata Neuis di Hotel Ibis Cawang, Jakarta Timur, Rabu, 23 Januari 2019.
Padahal, di dalam Peraturan Menteri (PM) Perhubungan 77 tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara tepatnya pada pasal 23, diatur bahwa ganti kerugian yang diatur dalam peraturan ini tidak menutup kesempatan kepada penumpang, ahli waris, penerima kargo, atau pihak ketiga untuk menuntut pengangkut ke pengadilan negeri di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau melalui arbitrase atau alternatif penyelesaian sengketa lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Neuis mengungkapkan belum semua keluarga korban pesawat Lion Air JT 610 menerima asuransi dengan menandatangani RnD. Kurang lebih, lanjutnya, sekitar 23 keluarga yang sudah menerima dengan tanda tangan RnD. "Belum semua keluarga ditelpon untuk tanda tangan RnD, baru sebagian saja secara acak ditelpon."
Menurut Neuis, keluarga korban Lion Air yang sudah menandatangani RnD karena berbagai kebutuhan, terlebih bagi yang masih memilik anak kecil dan tidak mempunyai penghasilan. "Alasan mereka ada yang karena kebutuhan ekonomi dan juga tidak mau berkutat persoalan ini lebih lama," kata Neuis yang sampai saat ini putri sulungnya, Vivian Afifa belum teridentifikasi.
MIS FRANSISKA DEWI