TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengkritik proyek pembangunan kereta api Trans Sulawesi dari Makassar ke Manado tak menguntungkan. "Kereta api hanya efisien di Jawa karena penduduknya 160 juta," katanya, Selasa, 22 Januari 2019.
Baca: Setelah LRT Jabodebek, JK Kritik Proyek Kereta Trans Sulawesi
Kritik JK ini dilontarkan sebelumnya proyek LRT Jabodebek disebutnya tak efisien. Ia menjelaskan maksud pernyataannya bahwa pembangunan infrastruktur harus efisien.
Para insinyur, kata JK, jangan hanya sekedar membangun secara fisik, tapi manfaat dan studinya harus baik. Dalam kasus pembangunan LRT Jabodebek, JK mengatakan, pembangunan secara elevated memunculkan banyak dampak.
Salah satu dampaknya, kata JK, adalah biaya pembangunan 10 kali lipat lebih mahal dan tak bisa memperlebar jalan tol. "Akibatnya jalan tol tidak bisa diperlebar lagi karena ada tiang di sampingnya," katanya.
Seperti apa proyek kereta api Trans Sulawesi yang kali ini dikritik JK? Proyek ini merupakan proyek jaringan jalur kereta api untuk menjangkau daerah penting di Pulau Sulawesi. Proyek ini mulai dibangun pada tahun 2015. Adapun proyek tahap pertama ini yakni jalur kereta api dari Makassar hingga Parepare.
Secara keseluruhan proyek perkeretaapian Trans Sulawesi ditargetkan mencapai 2.000 kilometer dari Makassar ke Manado. Jaringan jalur kereta yang menghubungkan wilayah yang berpotensi angkutan penumpang dan komoditas berskala besar itu pada awalnya diperkirakan membutuhkan dana investasi sekitar Rp 9 triliun.
Adapun konsorsium pemenang proyek tahap pertama Makassar-Parepare dipimpin oleh PT Pembangunan Perumahan Tbk. Konsorsium PT Pembangunan Perumahan Tbk. (PTPP) menjadi pemenang dengan penawaran nilai investasi Rp 1 triliun dan penawaran besaran pembayaran ketersediaan layanan sebesar Rp 246,74 miliar.
Badan usaha lain yang tergabung dengan konsorsium PTPP adalah PT Bumi Karsa, PT China Communication Construction Engineering Indonesia, dan PT Iroda Mitra. Konsorsium PTPP mengungguli dua konsorsium lainnya, yaitu konsorsium Kyeryong Construction Industrial Co. Ltd., PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dan Korea Rail Network Authority, serta konsorsium PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Len Industri, dan PT Waskita Toll Road.
Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto membenarkan perihal penetapan konsorsium yang digalang perseroan sebagai pemenang proyek KPBU kereta api (KA) Trans-Sulawesi. "Porsi kami di konsorsium 55 persen. Berdasarkan jadwal, penandatanganan kontrak 13 Februari (2019)," katanya, Senin, 14 Januari 2019.
Lingkup proyek KPBU kereta api Trans-Sulawesi segmen Makassar—Parepare mencakup pembangunan, pengoperasian, dan perawatan jalur kereta api di segmen F sepanjang 13,9 kilometer.
Baca: JK Sebut Nilai LRT Mahal, Adhi Karya: Sudah Disetujui Kemenhub
Selain itu, pemenang juga akan melakukan pengoperasian dan perawatan segmen B, C, dan D sepanjang 125,7 kilometer. Ketiga segmen tersebut dibangun oleh Kementerian Perhubungan. Proyek penyediaan infrastruktur di Trans Sulawesi ini dilakukan dalam bentuk desain, pembangunan, pembiayaan, operasional dan pemeliharaan dalam jangka waktu 20 tahun.
BISNIS