TEMPO.CO, Jakarta - PT. Nusantara Properti International Tbk. resmi menjadi perusahaan kelima pada 2019 yang melakukan initial public offering atau penawaran perdana saham. Direktur Utama Nusantara Properti Gede Putu Adnawa mengatakan perusahaan menawarkan 2 miliar saham atau sebanyak 25 persen dari jumlah seluruh modal yang disetor.
BACA: IHSG Ditutup Menguat Seiring Ekonomi Nasional yang Masih Positif
"Harga saham yang ditawarkan saat penawaran perdana sebesar Rp 103 per lembar saham. Sedangkan harga yang ditawarkan masyarakat memiliki nominal Rp 100 per lembar saham," kata Putu di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jumat 18 Januari 2019.
Selain itu, emiten dengan kode NATO ini juga juga melakukan penerbitan sebanyak 2 miliar Waran Seri I yang menyertai saham biasa atas nama. Nilainya sebesar 33,33 persen terhadap keseluruhan modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
BACA: IHSG Dibuka Menguat Dipengaruhi Faktor Eksternal dan Internal
Putu menjelaskan saat ini perusahaan telah mengelola beberapa properti baik hotel dan juga villa yang ada di Bali. Ia mengatakan perusahaan menargetkan mendapat kucuran dana sebanyak Rp 206 miliar dari penawaran perdana saham.
Putu menjelaskan dana pendapatan tersebut sebanyak 80 persen akan diberikan kepada anak usaha yakni PT Nusantara Mandala Prima. Entitas anak usaha ini ditargetkan bakal membangun dua resort baru yang terletak di Pulau Selayar dan Pulau Rote.
Sedangkan sisanya sebanyak 20 persen dana pendapatan dari penawaran akan diberikan kepada entitas anak PT Nusantara Jaya Realti. "Dari total itu sebanyak 50 persen akan diberikan perusahaan anak renovasi bangunan. Dan sisanya akan digunakan oleh entitas anak, pembayaran utang," kata Putu.
Sementara itu, semenjak dibuka saham NATO langsung melonjak sebanyak 72 poin atau sebesar 69,90 persen. Saham NATO melonjak dari 103 menjadi 175 per lembar saham. Sejak dilempar ke pasar saham NATO telah diperjualbelikan sebanyak 21 kali dengan volume mencapai 74 juta lembar serta dengan nilai turnover mencapai Rp 130 miliar.