TEMPO.CO, Jakarta - Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan mengatakan pasar properti 2019 diprediksi stabil meski ada Pemilihan Presiden di semester pertama. Menurut Ike hal itu disebabkan kebijakan pemerintah untuk menjaga sentimen pasar di sepanjang 2018 terutama pasca-Hari Raya dan pengaruh ekonomi global, berdampak positif.
BACA: BI Naikkan Suku Bunga, Pengembang Properti: Jangan Naik Teruslah
"Permintaan pasar akan tetap stabil, permintaan untuk properti kelas menengah atas akan meningkat," ujar Ike di CoHive D.Lab Menteng, Jakarta, Kamis, 6 Desember 2018. Menurut dia, harga dan suplai properti, terutama pada sektor residensial, diperkirakan juga meningkat.
Ike menilai upaya pemerintah meningkatkan anggaran infrastruktur sebesar 6 persen dari tahun sebelumnya, akan mempercepat pertumbuhan ekonomi. "Sejumlah kebijakan pemerintah lainnya seperti pelonggaran Loan To Value atau LTV, serta Program Sejuta Rumah membantu memudahkan masyarakat, terutama kelas menengah dan bawah untuk memiliki hunian," ujar Ike.
BACA: Di Pameran Properti Ini, Ada Hadiah Mobil Tanpa Diundi
Adapun Ike mengatakan Rumah.com menyajikan lebih dari 400 ribu data properti dijual dan disewa di seluruh Indonesia dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulan.
"Dengan statistik tersebut, Rumah.com memiliki akurasi data yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia. Kami memiliki Rumah.com Property Index dan juga Rumah.com Affordability Sentiment Index yang menjelaskan pasar properti dari sisi supply dan juga demand," ujar dia.
Melalui program itu, kata Ike Rumah.com bisa memberikan advokasi bagi konsumen maupun stakeholder lainnya melalui informasi properti yang komprehensif, tepat dan akurat.
Lebih lanjut Ike mengatakan, Rumah.com Property Price Index menunjukkan harga properti nasional pada awal 2018 bergerak turun. "Ini merupakan dinamika yang hampir selalu terjadi di awal tahun," kata Ike.
Index pada kuartal I 2018 tercatat sebesar 104,7 atau turun 0,83 persen secara quarter on quarter (qoq). Pada kuartal II, Index kembali menyentuh angka 105,9. Ini adalah Index tertinggi sejak 2015. Index kemudian bergerak naik sebesar 2,3 persen pada kuartal III 2018 menjadi 108,3.