TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan belum mengetahui bentuk sanksi yang akan dijatuhkan untuk maskapai Lion Air pasca insiden jatuhnya pesawat JT 610 di perairan Karawang. Ia mengatakan masih harus melihat hasil rekomendasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT.
BACA: Cuaca Buruk, Pesawat Lion Air Perputar-Putar di Udara Jakarta
"Belum tahu, nanti kita lihat rekomendasinya KNKT seperti apa," kata dia di Hotel Mandarin Oriental, Selasa 27 November 2018.
Sebelumnya, Budi Karya memerintahkan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana Banguningsih Pramesti untuk mengambil langkah terkait jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang. Melalui Instruksi Menteri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2018 tentang Peningkatan Keselamatan Penerbangan yang ditandatangani pada 5 November 2018, ia memerintahkan Dirjen Udara untuk melakukan pengenaan sanksi kepada PT Lion Mentari Airlines, personil penerbangan terkait dan perusahaan Boeing Airplanes selaku produsen pesawat udara tipe Boeing 737 Max 8.
Budi juga memerintahkan Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara dan Inspektur Penerbangan untuk segera memeriksa dokumen dan kompetensi personil. Khususnya terkait perawatan pesawat yang dilakukan oleh perusahaan penerbangan dan personil ahli perawatan pesawat udara yang diutamakan dilakukan pada tahap awal terhadap PT Lion Mentari Airlines.
BACA: Pilot: Pesawat Boeing 737 Max 8 Sulit Dikendalikan Saat Turun
Ia juga mengatakan telah melakukan pertemuan dengan pemilik Lion Air, Rusdi Kirana. Ia menjelaskan pertemuannya dilakukan di Tanjung Priok, saat memantau proses evakuasi korban dan pesawat Lion Air. "Namun, saya belum banyak bicara," kata Budi Karya.
Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait mengatakan perusahaan siap bekerja sama dengan semua pihak agar kasus ini selesai dengan baik. Dia pun tak menampik jika pesawat ternyata sudah berulang kali mengalami kerusakan sebelum akhirnya benar-benar jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat. “Sudah kami perbaiki juga secara internal, untuk keputusannya kami tunggu pemerintah saja,” kata Edward.
CHITRA