TEMPO.CO, Jakarta-PT Pertamina (Persero) membentuk Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru. Pembentukan satgas untuk mengawal ketersediaan dan kelancaran distribusi bahan bakar minyak (BBM) serta elpiji ke seluruh wilayah Indonesia. Satgas mulai aktif bekerja pada 18 Desember 2018 - 7 Januari 2019.
"Menghadapi perayaan Natal dan libur akhir tahun serta Tahun Baru, kami melakukan langkah persiapan penyediaan stok BBM dan elpiji berdasarkan proyeksi kebutuhan masyarakat," tutur Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 26 November 2018.
Baca: Pertamina Tambah Layanan SPBU di Tol Trans Jawa
Perseroan, ujar dia, sudah melakukan evaluasi adanya peningkatan konsumsi BBM dan elpiji, serta memastikan ketersediaan dua komoditas itu bagi masyarakat selama Natal dan Tahun Baru.
Menjelang Natal dan Tahun Baru, kata Adiatma, perusahaan energi pelat merah itu bakal menyiagakan berbagai infrastruktur pendukung. Sejumlah fasilitas yang disiapkan antara lain mobil tangki dispenser, kios Pertamax, BBM dalam kemasan, motorist BBM kemasan hingga SPBU kantong.
Seperti tahun sebelumnya, Adiatma mengatakan perseroan juga telah menyiapkan berbagai langkah strategis guna mengantisipasi kelancaran pasokan BBM dan elpiji. Operasi itu akan difokuskan di wilayah yang menjadi titik konsentrasi Natal, titik jalur wisata dan titik jalur lintas mudik.
Simak: Pertamina dan Jasa Marga Teken Kerja Sama Bangun SPBU
Adiatma berujar sejumlah titik konsentrasi selama operasi itu adalah wilayah Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua. Sedangkan titik jalur wisata meliput Kota Bukittinggi, Pangkal Pinang, Anyer, Puncak – Bogor, Lembang-Bandung, Yogyakarta, Malang, Bali dan Bunaken – Manado.
Adapun jalur lintas mudik yang diantisipasi meliputi lintas Timur Sumatera, Lintas Barat Sumatera, Bakauheni – Lampung, Tol Jakarta – Brebes, jalur Utara Jawa dari Jakarta sampai Surabaya, Jalur Selatan dari Cikampek – Bandung – Tasikmalaya – Yogyakarta serta Gilimanuk.
Lihat: Pertamina: Realisasi Lembaga Penyalur BBM Terluar Selesai 2018
Untuk memastikan kelancaran selama masa operasi, Adiatma berujar perseroan bakal berkoordinasi dengan berbagai pihak, antara lain kepolisian untuk perkara pengamanan pelaksanaan distribusi bbm dan elpiji. Pasalnya operasi itu dikhawatirkan bakal mengakibatkan kemacetan di beberapa titik. Dukungan kepolisian juga diperlukan untuk pengamanan beberapa objek vital.
Pertamina juga bekerjasama dengan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya (DLLAJR) dan Satgas Badan Geologi untuk mengantisipasi kendala di daerah-daerah rawan macet dan longsor, perbaikan jalan, terminal, dan sebagainya. Serta pembentukan posko satgas bersama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, BPH Migas dan Hiswana Migas.