- Menggalakkan diversifikasi pangan
Sapto mengatakan saat ini impor pangan masih cukup tinggi, selain karena produksi di dalam negeri masih kurang, ada juga komoditas yang tidak diproduksi di dalam negeri. Untuk itu, menurut dia, solusinya dalah dengan menggalakkan diversifikasi pangan sesuai daerah masing-masing. Ia meyakini tidak seluruh wilayah di Indonesia mengonsumsi beras.
"Buktinya kata Pak Budi Waseso (Kepala Bulog), stok beras kan cukup, tapi semua minta begitu (impor), padahal belum tentu semua memakan beras," kata Sapto.
Perihal bahan pangan lain yang diimpor, misalnya gandum sebagai bahan baku terigu, menurut Sapto, juga bisa diganti. Ia berujar sempat ada riset yang membuktikan gandum dapat disubstitusi dengan sorgum. meski kualitasnya tidak sehalus terigu gandum.
"Enggak apa-apa, masyarakat harus dibiasakan hidup keras, jangan dimanjakan sementara negara menombok," ujar Sapto. "Di saat yang sama ada orang yang mengambil rente, itu kita lawan."