TEMPO.CO, Jakarta - Sektor pangan menjadi salah satu titik yang acapkali menjadi sasaran kritik dari tim Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Baca: Titiek Soeharto Kritik Janji-janji Swasembada Pangan Jokowi
"Sektor pangan adalah salah satu titik lemah yang insyaAllah akan diperbaiki Prabowo - Sandi," ujar Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Dradjad Wibowo kepada Tempo, Jumat, 16 November 2018.
Untuk itu, Tim Prabowo - Sandiaga telah merumuskan sejumlah langkah untuk membenahi bidang pangan dan pertanian. Berikut ini adalah lima program yang dijanjikan pasangan nomor urut 02 guna mengatasi persoalan pangan dan pertanian.
- Realokasi dana infrastruktur
Salah satu program yang bakal dilakukan untuk menggenjot sektor pangan, kata Drajad adalah dengan menyisir kembali proyek-proyek infrastruktur. Nantinya, proyek yang dirasa belum terlalu mendesak bakal diundur. "Dana yg cukup besar akan kita realokasikan untuk peningkatan besar-besaran infrastruktur di pedesaan dan pertanian," kata Drajad.
Tujuannya adalah untuk menopang peningkatan produksi pertanian dan pangan, mulai dari irigasi, jalan, hingga ke fasilitas pengolahan dan penyimpanan. Di era Jokowi alokasi anggaran infrastruktur bisa menembus Rp 400 triliun.
- Pembenahan Perum Bulog
Drajad mengatakan program lainnya yang akan diupayakan adalah pembenahan Perum Badan Urusan Logistik alias Bulog. Menurut dia, Bulog mau tidak mau harus diperkuat dari sisi pendanaan maupun asetnya. "Selain itu juga harus dirombak tata kelolanya agar tidak menjadi sarang korupsi, termasuk dengan adanya pengawasan dari masyarakat."
Kata Drajad, pembenahan Bulog nantinya akan berdampak kepada nilai tukar petani. Sebab, ihwal NTP, ujar dia, ada kaitannya dengan harga dasar dan harga maksimal untuk komoditas tertentu yang dijaga oleh Bulog.