Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Defisit Neraca Perdagangan Oktober Melambung Hingga USD 1,82 M

Reporter

image-gnews
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta, 26 April 2017. Surplus neraca perdagangan Februari 2017 mencapai sebesar 1,26 miliar dolar AS. ANTARA/M Agung Rajasa
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta, 26 April 2017. Surplus neraca perdagangan Februari 2017 mencapai sebesar 1,26 miliar dolar AS. ANTARA/M Agung Rajasa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia defisit US$ 1,82 miliar pada Oktober 2018 seiring dengan arus impor yang kembali meningkat.

Baca juga: Neraca Perdagangan Oktober Diprediksi Defisit USD 0,5 - 1 Miliar

Nilai defisit ini disebabkan posisi neraca ekspor yang tercatat sebesar US$ 15,80 miliar atau lebih rendah dibandingkan nilai neraca impor sebesar sebesar US$17,63 miliar.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto mengungkapkan defisit ini berasal dari sektor migas dengan defisit US$ 10,7 miliar dari Januari-Oktober. "Jadi PR besar kita adalah bagaimana menurunkan defisit ini," kata Kecuk, Kamis, 15 November 2018.

Ke depannya, dia berharap ada kebijakan baru yang menyentuh pada neraca jasa.

Berdasarkan tahun kalender, sepanjang Januari hingga Oktober 2018, neraca perdagangan mengalami defisit sebesar US$ 5,5 miliar. Posisi defisit ini disebabkan defisit di neraca migas sebesar US$ 10,7 miliar, di mana defisit hasil minyak mencapai US$ 13,21 miliar.

Adapun, nilai ekspor tumbuh 5,87 persen dari September ke Oktober menjadi US$15,80 miliar didukung oleh ekspor migas dan nonmigas. Ekspor migas tercatat US$ 1,48 miliar atau naik 15,18 persen dipicu nilai gas yang naik tinggi 49,39 persen.

Sementara itu, ekspor nonmigas sebesar US$ 14,32 miliar atau naik 4,99 persen ditopang oleh peran ekspor perhiasan dan permata, alas kaki dan bahan bakar mineral.

Berdasarkan sektornya, ekspor pertanian pada Oktober mencapai US$ 320 juta atau turun 0,92 persen dipicu turunnya ekspor kakao, mutiara dan sayur-sayuran. Ekspor pertanian secara tahunan juga menurun 9,52 persen didorong oleh penurunan ekspor kopi, kakao dan mutiara.

Ekspor industri pengolahan meningkat 6,40 persen menjadi US$ 11,59 miliar disumbang oleh ekspor perhiasan, sepatu olahraga, kendaraan serta bagiannya dan lain sebagainya.

Secara tahunan, ekspor industri pengolahan meningkat 5,71 persen. Ekspor tambang tercatat menurun pada bulan Oktober sebesar 0,58 persen menjadi US$2,41 miliar dan tahunannya juga menurun 1,58 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kendati menurun, Kecuk mengungkapkan kontribusi sektor tambang dan lainnya cukup besar peningkatannya pada Januari hingga Oktober ini sebesar US$ 24,70 miliar naik 27,46 persen pada periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 19,38 miliar.

Neraca impor tercatat tumbuh US$17,63 miliar atau naik 20,60 persen pada Oktober 2018. Peningkatan ini dipicu oleh impor migas meningkat 26,97 persen menjadi US$ 2,91 miliar. "Ini dipicu minyak mentah dan hasil minyak serta nilai gasnya," kata Kecuk.

Impor nonmigas juga meningkat 19,42 persen menjadi US$ 14,71 miliar.

Secara sektor, ekspor konsumsi meningkat 13,28 persen US$ 13,48 dibandingkan bulan sebelumnya didorong oleh kenaikan impor buah-buahan seperti anggur jeruk mandarin dan impor life boats. Secara tahunan, impor konsumsi juga mengalami kenaikan mencapai 20,04 persen.

Peningkatan impor ini, kata Kecuk, diharapkan menunjukkan adanya perbaikan konsumsi di masyarakat sehingga dapat tercermin di dalam pertumbuhan ekonomi ke depannya.

Impor bahan baku mengalami 22,59 persen menjadi US$ 13,37 miliar dan peningkatan tahunannya mencapai 23,10 persen.

BPS mencatat impor barang modal juga masih meningkat sebesar 15,57 persen menjadi US$ 2,75 miliar dipicu oleh masih banyaknya impor mesin.

Menurut Kecuk, hal ini disebabkan oleh masih adanya penyelesaian proyek infrastruktur di dalam negeri.

Berdasarkan neraca perdagangan Januari-Oktober 2018, impor nonmigas naik 22,58 persen didorong oleh impor mesin, peralatan listrik dan pesawat mekanik serta besi dan baja.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

4 jam lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat kunjungan pemantauan harga bahan pokok di Pasar Anyar, Bogor, Jawa Barat pada Senin, 18 Maret 2024. Tempo/Novali Panji
Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.


Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

21 jam lalu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita . (ANTARA/HO-Kementerian Perindustrian/rst)
Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.


Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

1 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.


Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

2 hari lalu

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani ketika ditemui di Kemenko Marves pada Selasa, 22 Agustus 2033. TEMPO/Riri Rahayu
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.


LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

3 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.


Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

3 hari lalu

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung, Priok, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024. Namun nilai ekspor mengalami penurunan secara tahunan. Tempo/Tony Hartawan
Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024


Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

3 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.


Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

3 hari lalu

Tumpukan peti kemas di Pelabuhan New Priok Container Terminal One (NPCT1) Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi penurunan ekspor dan impor pada Januari 2024. Nilai ekspor Januari 2024 turun jika dibandingkan bulan sebelumnya pada Desember 2023 yang sebesar 22,39 USD miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.


Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

3 hari lalu

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung, Priok, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024.  Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan total nilai ekspor Indonesia pada Desember 2023 mencapai US$ 22,41 miliar. Tempo/Tony Hartawan
Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.


BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

3 hari lalu

Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 1 Maret 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung mendapatkan pasokan beras impor sebanyak 42.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar yang akan didistribusikan ke dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.