TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI memperkirakan pertumbuhan penyaluran kredit perbankan tumbuh lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan kredit mencapai 12,7 persen.
BACA: BI: Utang Luar Negeri Indonesia Akhir Agustus USD 360,7 Miliar
"Mengenai kredit perbankan sementara pertumbuhan kredit itu meningkat. September itu semantara pertumbuhan kredit 12,7 persen secar year on year atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya," kata Perry ditemui usai melakukan salat Jumat di, Kompleks Bank Indonesia, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat, 19 Oktober 2018.
Sebelumnya, Agustus 2018 pertumbuhan kredit perbankan tercatat 12,12 persen secara year on year. Adapun, pada Selasa 16 Oktober 2018 BI juga telah merilis survei perbankan yang mencatat bahwa pada kuartal ketiga 2018, pertumbuhan kredit cenderung melambat.
Pelambatan itu tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru pada kuartal III 2018 yang turun menjadi 21,2 persen, dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 90,3 persen. Perlambatan pertumbuhan tercatat pada seluruh jenis kredit, baik kredit modal kerja, kredit investasi, maupun kredit konsumsi.
Dalam survei itu tercatat bahwa responden memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2018 akan mencapai 11,5 persen. Jumlah itu lebih tinggi jika dibandingkan realisasi pertumbuhan kredit 2017 sebesar 8,2 persen.
Menurut Perry, pertumbuhan itu sejalan dengan komponen-komponen pertumbuhan kredit yang juga dianggap masih tumbuh cukup positif. Seperti komponen pertumbuhan untuk kredit modal kerja maupun kredit investasi.
Selain itu, Perry menuturkan penyaluran kredit di sektor manufaktur dan jasa juga dinilai tumbuh cukup baik. "Ini menunjukkan aktifitas perbankan itu berjalan cukup baik. Ikut dalam pembiayaan ekonomi," tutur Perry.