Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah SariWangi: Utang Rp 1 Triliun hingga Kampanye #BeraniBicara

image-gnews
Tumpukan teh celup Sariwangi di salah satu swalayan, Jakarta, 30 November 2006. Dok.TEMPO/ Ramdani
Tumpukan teh celup Sariwangi di salah satu swalayan, Jakarta, 30 November 2006. Dok.TEMPO/ Ramdani
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Sariwangi Agricultural Estate Agency dan anak usahanya, PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung resmi dinyatakan pailit oleh majelis hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Sariwangi Agricultural merupakan perusahaan yang sempat memproduksi merek teh celup yang cukup terkenal yaitu SariWangi.

Baca: Diputus Pailit, Bagaimana Nasib Teh Celup Sariwangi?

Selasa, 16 Oktober 2018, pengadilan mengabulkan pembatalan perjanjian perdamaian dari PT Bank Bank Industrial and Commercial Bank of China atau Bank ICBC Indonesia terhadap Sariwangi Agricultural dan Maskapai Perkebunan. Dengan demikian, kedua perusahaan diputuskan berstatus pailit.

Bank ICBC kemudian meminta Sariwangi Agricultural menjalankan perintah pengadilan untuk melunasi utangnya. Pelunasan utang dilakukan setelah proses penundaan kewajiban pembayaran utang atau PKPU diputus berdamai dengan perkara bernomor 38/Pdt.Sus/PKPU/2015 PN.Jkt.Pst, sah dan demi hukum berakhir pada 2 Oktober 2015. Berikut 9 fakta terkait Sariwangi yang layak disimak.

1. Punya piutang Rp 1 triliun lebih

Sesuai putusan tersebut, utang Sariwangi Agriculture tercatat mencapai Rp1,05 triliun. Rinciannya, tagihan piutang dari lima kreditur separatis senilai Rp719,03 miliar, 59 kreditur konkuren Rp334,18 miliar, dan satu kreditur preferen Rp1,21 miliar. Sementara, Maskapai Perkebunan tercatat memiliki tagihan sebanyak Rp 35,71 miliar. Angka ini mencakup tagihan dari kreditur separatis sebesar Rp 31,5 miliar, 19 kreditur konkuren Rp3,28 miliar dan kreditur preferen Rp922,81 juta.

2. Perkara sejak 2015

Perkara Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang atau PKPU yang terjadi antara Sariwangi Agricultural, Maskapai Perkebunan, dan Bank ICBC sudah terjadi sejak tiga tahun lalu. Pada 2 Oktober 2015, Bank ICBC membawa perkara PKPU ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dengan Maskapai Perkebunan sebagai pihak termohon.

3. Sempat membayar utang ke ICBC

Tiga tahun sejak perkara masuk ke meja hijau, Bank ICBC sebagai pihak pemohon sempat mengajukan homologasi perdamaian. Homologasi adalah semacam kesepakatan antara penerima utang dan pemberi utang untuk mengakhiri kepailitan. Dengan demikian, kuasa hukum Maskapai Perkebunan Lim Zovito Simanungkalit menyebut kliennya menepati janji membayar utang ke ICBC setiap bulan, sejak Desember 2017 hingga September 2018.

Tapi di tengah jalan, Bank ICBC mengajukan pembatalan homologasi, yang kemudian dipertanyakan oleh Maskapai Perkebunan. "Kami patut dipertanyakan karena kami sangat jelas ada buktinya membayar kewajiban utang kepada mereka. Semestinya ICBC menghargai kami," kata kuasa hukum Maskapai Perkebunan Lim Zovito Simanungkalit usai sidang lanjutan di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Kamis, 6 September 2018, 
seperti dikutip dari laman Bisnis.

4. Selain ICBC, perkara piutang juga pernah terjadi ke Bank Commonwealth

Sebelum terlibat perkara piutang dengan Bank ICBC, Sariwangi Agricultural dan Maskapai Perkebunan ternyata juga pernah berperkara dengan Bank Commonwealth, asal Australia. Saat itu pada 19 Mei 2015, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, mengabulkan permohonan PKPU dari kedua perusahaan karena tidak membantah adanya tiga perjanjian kredit dari Bank Bank Commonwealth.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

41 menit lalu

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

Ceria menegaskan komitmennya dalam mendukung industri nikel berkelanjutan dan memperkuat posisinya dalam rantai pasokan global baterai EV.


IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

1 jam lalu

Suasana konferensi pers penyelenggaraan IPA Convex
IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

IPA Convex ke-48 bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region.


Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

8 jam lalu

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO
Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).


Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

9 jam lalu

Suasana penjualan sepatu Bata di Pasar Baru, Jakarta, Senin 6 April 2024. BATA mengalami lonjakan peningkatan rugi bersih hingga 79,65 persen YoY menjadi Rp190,29 miliar pada 2023, dari tahun sebelumnya Rp105,92 miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

Kementerian Perindustrian mengaku belum mengetahui penyebab tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat.


Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

1 hari lalu

Sejumlah pekerja membuat sepatu di pabrik Sepatu Bata, Purwakarta, Jawa Barat. Dok.TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

Bata telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri.


Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 hari lalu

Sejumlah pekerja membuat sepatu di pabrik Sepatu Bata, Purwakarta, Jawa Barat. Dok.TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.


Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

1 hari lalu

Sejumlah pekerja membuat sepatu di pabrik Sepatu Bata, Purwakarta, Jawa Barat. Dok.TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

Pabrik sepatu Bata di Purwakarta tutup karena merugi. Bata pernah menjadi salah satu industri sepatu terbesar di dalam negeri.


Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

6 hari lalu

Logo Bank Mandiri. Free Vector CDR
Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.


Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

7 hari lalu

Rumah elit di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang menjadi tempat home industri narkoba. Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri akan menggelar olah TKP pada Selasa, 30 April 2024.TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.


Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

10 hari lalu

Ilustrasi Minyak Goreng. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU
Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.