Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Acara IMF, Presiden Bank Dunia dan Kalla Bahas Pendanaan Bencana

image-gnews
Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim (kanan) ketika berkunjung ke Desa Dakung, Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis, 5 Juli 2018. Kim melihat bagaimana Pemerintah Indonesia mengatasi masalah stunting akibat kurangnya gizi. Foto: Istimewa
Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim (kanan) ketika berkunjung ke Desa Dakung, Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis, 5 Juli 2018. Kim melihat bagaimana Pemerintah Indonesia mengatasi masalah stunting akibat kurangnya gizi. Foto: Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Bank Dunia, Kim Young Jim dan juga Wakil Presiden Jusuf Kalla dijadwalkan hadir dalam Pertemuan IMF-World Bank di Nusa Dua Bali, pada Rabu, 10 Oktober 2018. Keduanya dijadwalkan hadir dalam acara seminar yang membahas mengenai "Disaster Risk Financing and Insurance in Indonesia di Ruang Mangupura, Bali International Convention Center.

Baca: Begini Kemewahan Kendaraan di Pertemuan IMF - World Bank

Awal Februari 2018, Bank Dunia memang mengeluarkan obligasi katastrofe senilai US$ 1,4 miliar untuk membiayai bencana gempa bumi di Peru, Meksiko, Cili, dan Kolombia, seperti dikutip dari The Financial Times. Sementara Sri menyebut jangka waktu pembiayaan itu berlaku hingga 2022. Sebelumnya, Bank Dunia telah membiayai penyelamatan terhadap dampak gempa bumi di Kolombia, Cili, dan Peru selama tiga tahun, dan dua tahun untuk Meksiko.

Obligasi katastrofe belakangan menjadi popoler untuk mengatasi risiko besar pembiayaan terhadap dampak bencana. Sebab pembayaran obligasi bisa cair sangat cepat setelah bencana terjadi. Untuk mendapatkan pembiayaan itu, pemerintah wajib membayar kupon tahunan. Jika bencana tak terjadi, obligasi akan dilunasi pada akhir periode.

Acara tersebut merupakan seminar yang digagas oleh Pemerintah Indonesia, terutama Kementerian Keuangan. Adapun acara ini diselenggarakan karena Indonesia merupakan salah satu negara yang memliki risiko fiskal yang tinggi akibat bencana.

Selain itu, dalam acara ini juga direncanakan pula peluncuran Strategi Pembiayaan dan Asuransi Bencana Nasional oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Selama acara ini, Bank Dunia dan Pemerintah Indonesia bersama dengan para pemimpin lain dari Asia akan membahas pembelajaran dan prioritas masa depan dalam membangun ketahanan keuangan terhadap bencana.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya telah menyampaikan bahwa agenda acara tersebut secara lebih spesifik akan membahas mengenai disaster risk financing dan insurance atau skema pembiayaan dan asuransi dalam konteks bencana alam. Menurut Sri Mulyani, skema-skema tersebut penting terutama bagi Indonesia yang memiliki probabilitas terjadinya bencana khususnya gempa bumi tercatat tinggi.

Sri Mulyani mencontohkan, negara di Amerika Latin seperti Chile, Kolumbia, Peru dan Meksiko mereka bersama-sama membuat bonds atau surat hutang dalam bentuk obligasi untuk menghadapi apa yang disebut kemungkinan probabilitas terjadinya gempa bumi. Skema pembiayaan itu baru diluncurkan pada 2018 yang dibantu oleh Bank Dunia, dan itu akan mengkaver pembiayaan dalam jangka waktu sampai 2022.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya ingin mempelajari hal itu, bagaimana caranya, karena indonesia kan negara yang sangat besar dan ini sangat relevan sekali dengan kondisi Indonesia," kata Sri Mulyani di Medan Room, di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali, Senin, 8 Oktober 2018.

Kepada Tempo, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahazil Nazara mengatakan pemerintah telah menyusun strategi pembiayaan untuk bencana sejak tahun lalu. Kementerian Keuangan beberapa kali menyelenggarakan forum diskusi, termasuk dengan Bank Dunia dan Satuan Tugas Manajemen Risiko Bencana Alam Asia Tenggara.

"Indonesia butuh instrumen manajamen, strategi, pendanaan dan asuransi terhadap risiko bencana. Kami sudah selesai menyusun itu," kata Suahazil kepada Tempo di kantornya, Kamis 3 Oktober 2018, di kantornya.

Pemerintah pun menyiapkan beberapa skema pembiayaan risiko bencana alam dengan beberapa cara. Pertama, yaitu skema asuransi internal. Dalam skema ini, pemerintah daerah mengasuransikan diri ke pemerintah pusat, atau semacam premi. Skema berikutnya adalah pemerintah menyisihkan dana abadi seperti dana untuk pendidikan beasiswa LPDP. "Alternatif lain, uang yang kami sisihkan diasuransikan kembali ke luar negeri," kata Suahazil.

Simak berita tentang Bank Dunia hanya di Tempo.co

DIAS PRASONGKO | PUTRI ADITYO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perhutanan Sosial Indonesia Jadi Contoh Mitigasi Iklim Berbasis Masyarakat

1 hari lalu

Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan KLHK Bambang Supriyanto (kedua dari kanan) dalam forum World Bank Land Conference di Washington, D.C, Amerika Serikat, Senin 13 Mei 2024. (TEMPO/BAGJA HIDAYAT)
Perhutanan Sosial Indonesia Jadi Contoh Mitigasi Iklim Berbasis Masyarakat

Bank Dunia menggelar Konferensi Lahan 2024 yang mengangkat topik perhutanan sosial sebagai penopang manajemen lahan dan ketahanan iklim.


Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana

2 hari lalu

Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana

Langkah terbaru Mensos Risma, dengan memanfaatkan jaringan Radio Amatir Penduduk Indonesia (RAPI) sebagai sarana vital untuk komunikasi darurat di wilayah terdampak bencana.


Antisipasi Hujan, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Mendukung Tanggap Darurat Bencana Sumbar

3 hari lalu

Warga membersihkan puing-puing bangunan yang hancur akibat banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, 14 Mei 2024. Warga sudah mulai membersihkan puing-puing, material lumpur dan tumpukan kayu yang memasuki rumahnya, dan hingga saat ini korban meninggal meninggal akibat banjir yang terjadi pada Sabtu 11 Mei 2024 di Sumatra Barat itu sudah mencapai angka 47 orang. TEMPO/Fachri Hamzah.
Antisipasi Hujan, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Mendukung Tanggap Darurat Bencana Sumbar

Operasi TMC dilakukan sebagai upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir bandang lahar dingin dan tanah longsor di Sumbar.


Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

3 hari lalu

Warga membersihkan puing-puing bangunan yang hancur akibat banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, 14 Mei 2024. Warga sudah mulai membersihkan puing-puing, material lumpur dan tumpukan kayu yang memasuki rumahnya, dan hingga saat ini korban meninggal meninggal akibat banjir yang terjadi pada Sabtu 11 Mei 2024 di Sumatra Barat itu sudah mencapai angka 47 orang. TEMPO/Fachri Hamzah.
Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

Banjir bandang di Sungai Yangtze pada 1931 merupakan salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah China, bahkan di dunia.


Saran Walhi Sumbar Agar Tidak Terjadi Lagi Bencana Ekologis di Kawasan Lembah Anai

5 hari lalu

Kondisi jalan nasional di Air Terjun Lembah Anai yang terban akibat diterjang banjir lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar, Minggu, 12 Mei 2024. (Antara/Fandi Yogari).
Saran Walhi Sumbar Agar Tidak Terjadi Lagi Bencana Ekologis di Kawasan Lembah Anai

Risiko bencana ekologis di kawasan Lembah Anai telah sering diingatkan banyak pihak.


BNPB: Korban Banjir Lahar Hujan Sumatra Barat Mencapai 43 Orang

5 hari lalu

Sebuah mobil yang terdampak banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Minggu, 12 Mei 2024. Banjir bandang akibat meluapnya aliran air lahar dingin Gunung Marapi serta hujan deras di daerah itu mengakibatkan 18 tewas, sejumlah rumah rusak dan ratusan warga diungsikan. ANTARA/Iggoy El Fitra
BNPB: Korban Banjir Lahar Hujan Sumatra Barat Mencapai 43 Orang

Kepala BNPB memimpin rapat koordinasi penanganan darurat bencana banjir lahar hujan di Provinsi Sumatra Barat.


Destinasi Wisata Jawa Barat yang Punya Kerawanan Bencana Tingkat Tinggi

7 hari lalu

Sejumlah wisatawan wanita bermain pasir saat menikmati liburannya di pantai Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, (30/3). Kawasan wisata Pelabuhan Ratu menjadi salah satu objek wisata pilihan warga ibu kota. Tempo/Fardi Bestari
Destinasi Wisata Jawa Barat yang Punya Kerawanan Bencana Tingkat Tinggi

Ada 108 destinasi wisata alam dan buatan di Jawa Barat, umumnya rawan bencana.


Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

8 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana


5 Negara dengan Tingkat Urbanisasi Paling Tinggi di Asia, Indonesia Termasuk?

9 hari lalu

Taman Merlion, Singapura. REUTERS/Edgar Su/File Photo
5 Negara dengan Tingkat Urbanisasi Paling Tinggi di Asia, Indonesia Termasuk?

Urbanisasi menjadi penentu zaman ketika lebih dari separuh populasi dunia kini tinggal di perkotaan.


Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

11 hari lalu

Militer Israel beroperasi di Penyeberangan Rafah sisi Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jalur Gaza selatan, dalam tangkapan layar yang diambil dari video selebaran yang dirilis pada 7 Mei 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS
Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza