TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta memprediksi indeks harga saham gabungan atau IHSG akan menguat pekan ini. Nafan memperkirakan IHSG pekan depan akan berada di kisaran 5.620 - 5.980.
Baca: Dirut BEI Yakin IHSG Kembali Tembus 6.000 di Akhir Tahun
"Secara teknikal untuk IHSG, indikator RSI sudah menunjukkan oversold sehingga diharapkan agar IHSG pekan depan dapat menguat," ujar Nafan saat dihubungi, Ahad, 7 Oktober 2018.
Nafan juga mengatakan pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, beserta IHSG akan mendapatkan sentimen positif dari penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meetings di Bali. Pertemuan tahunan IMF-World Bank akan digelar di Bali pada 8-14 Oktober 2018.
Acara itu akan dihadiri otoritas keuangan dari 189 negara dan pihak nonpemerintah lainnya. Anggaran biaya kegiatan ini diperkirakan mencapai Rp 1 triliun, dengan rincian Rp 850 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan sisanya dari Bank Indonesia dan instansi lain.
Sedangkan Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan IHSG akan terkoreksi atau menurun. Bhima memprediksi IHSG akan berada di kisaran 5.500-5.660.
"Performa IHSG dalam seminggu terakhir menurun 4,09 persen. Koreksi masih berlanjut hingga pekan depan," kata Bhima.
Baca: Rupiah Jeblok, IHSG Terkoreksi Kian Dalam ke 5.799,22
Bhima memprediksi IHSG masih akan dibayangi aksi jual oleh investor asing. Menurut Bhima nett sales asing dalam seminggu terakhir mencapai Rp 2,39 triliun di pasar saham.