TEMPO.CO, Jember - Calon wakil presiden Ma'ruf Amin mengatakan kalau baru-baru ini ia berbincang dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad untuk mengembangkan mobil ASEAN. "Dan kita bikin pasar ASEAN sebagai pasar yang dominan dikuasai, tidak tergantung pihak luar. Apalagi kalau bisa mengekspor keluar," ucapnya di Pondok Pesantren Nurul Islam, Jember, Kamis, 27 September 2018.
Baca: Ini Gagasan Ma'ruf Amin untuk Masalah Keuangan Bank Muamalat
Dalam pembicaraannya dengan Mahathir itu muncul ide untuk membangun pasar Asia agar menciptakan kemakmuran. "Bagaimana membuat mobil ASEAN yang bahannya ada yang dibikin di Indonesia, di Malaysia atau di Vietnam. Kemudian kita pasarkan bersama bersama baik di lingkungan Asia atau di lingkungan dunia," ujarnya.
Dengan terwujudnya model kerjasama seperti itu, Ma'ruf Amin meyakini masa depan yang sangat cerah bagi Indonesia. Selama dua hari yakni Kamis hingga Jumat, 27-28 September 2018 kemarin, calon wakil presiden nomor urut 1 itu mengunjungi sejumlah pesantren di Jember dan Probolinggo.
Sebelumnya, Ma'ruf Amin menyebut mobil nasional Esemka yang pernah dirintis Jokowi akan diluncurkan pada Oktober mendatang. "Bulan Oktober nanti akan diluncurkan Mobil Nasional bernama Esemka, yang dulu pernah dirintis oleh Pak Jokowi. Akan diproduksi besar-besaran," katanya.
Pernyataan tersebut dilontarkan Ma'ruf Amin ketika memberikan tausyiah di hadapan ratusan santri dan ulama Nahdlatul Ulama. "Nanti ke depan ada harapan tumbuh mobil nasional Nuris (Nurul Islam), jadi tidak mustahil. Semua usaha juga dimulai dari kecil," katanya disambut tepuk tangan meriah ratusan orang yang hadir dalam acara silaturahmi itu.
Baca: Ma'ruf Amin Jelaskan Arus Baru Ekonomi RI di Depan Ratusan Santri
Oleh karena itu, menurut dia, perlu untuk menyiapkan sumber daya manusia atau human capital dan human resource yang berkualitas sehingga bisa berkompetisi dan memiliki daya saing serta fighting spirit tinggi. "Mobnas yang tidak hanya dijual di dalam negeri tetapi bisa dijual di luar negeri," kata Ma'ruf Amin.
KOREKSI: judul dan sebagian isi berita di atas telah diubah pada hari Senin, 1 Oktober 2018 untuk memperbaiki akurasi. Terima kasih.