TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah bakal memanfaatkan momen pertemuan rutin IMF - World Bank di Nusa Dua, Bali, Oktober mendatang, untuk menggaet investor ke dalam negeri. "Kementerian Badan Usaha Milik Negara nanti akan membuat buku, kami akan tawarkan di situ sebesar US$ 42 miliar peluang investasi," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Sahala Lumban Gaol di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 17 September 2018. Adapun total nilai proyeknya, kata dia, berkisar US$ 86 miliar.
Baca juga: IMF - World Bank Meeting Digelar, Ekonomi Bali Tumbuh 65,4 Persen
Penawaran investasi itu akan dilakukan sembari membagikan buku tersebut pada acara seminar mengenai investasi. Nantinya, dalam helatan akbar IMF - World Bank, akan ada beberapa acara untuk membicarakan proyek-proyek tersebut, misalnya diskusi panel di bidang tol dan energi, diskusi kelompok, sampai one to one meeting.
Sahala mengatakan proyek yang bakal ditawarkan itu berasal dari berbagai bidang. Adapun jumlah proyek yang akan ditawarkan mencapai 79 proyek dari 22 BUMN. Jenis proyek, ujar dia, misalnya jalan tol, pembangkit listrik, sampai pelabuhan udara. "Yang jelas nanti akan ada one on one meeting, nanti akan dikerjakan oleh misalnya Waskita, PLN, Jasa Marga , hingga Angkasa Pura II," ujar dia.
Nantinya detail proyek-proyek tersebut bisa dilihat setelah buku untuk investasi tersebut terbit. Buku itu akan memuat lengkap deskripsi lengkap proyek. "Kami betul-betul menawarkan sesuatu yang sudah lengkap informasinya, sehingga investor itu bisa benar-benar lihat prospek peluang yang kami tawarkan."
Selain membuat buku, Sahala berujar pemerintah juga bakal membuat sebuah fasilitas bernama Paviliun Indonesia. Fasilitas itu akan dipergunakan untuk memamerkan pelbagai proyek infrastruktur yang telah digarap pemerintah.
"Jadi investor-investor ini akan melihat kita mengurus pembangunan itu dengan benar, bagaimana kita melakukannya dengan efisien, dan bagaimana hasilnya, mereka akan lihat itu di paviliun Indonesia," ujar Sahala.
Baca berita lainnya tentang pertemuan IMF - World Bank di Tempo.co.