TEMPO.CO, Samarinda -Kalimantan Timur memiliki program populasi dua juta sapi yang masuk prioritas pembangunan daerah. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Dadang Sudarya, memaparkan upaya pertambahan populasi Kaltim dilakukan melalui pengembangan indukan sapi potong. Khususnya program integrasi sapi-sawit pada tahun 2015 mendapatkan indukan sapi potong impor dari Australia.
BACA:Melewati Perbatasan Uni Eropa, Sapi Bunting Ini Dihukum Mati
“Kami terus pacu pertambahan populasi sapi. Diantaranya program integrasi sapi sawit melalui dukungan dana APBN untuk sapi jenis Brahman Cross (BC) dari Australia,” kata Dadang, melalui keterangan tertulis, Jumat, 20 Juli 2018.
Dukungan dana APBN yang dimaksud ialah, 10.000 ekor sapi melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan untuk kegiatan tugas pembantuan (TP). Sudah terealisasi 1.926 ekor yang disebar di Kabupaten Paser sebanyak 1.225 ekor dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sekitar 701 ekor. Perkembangan ternak sapi BC Australia untuk Paser kelahiran 496 ekor dan kematian 30 ekor sehingga berjumlah 1.548 ekor. Sementara populasi di Penajam Paser Utara dari kelahiran 409 ekor terjadi kematian 168 ekor sehingga populasi akhir 1.076 ekor.
BACA:Basmi Penyakit, Selandia Baru Siap Bunuh 150 Ribu Sapi
“Jadi jumlah keseluruhan 2.624 ekor dari 1.926 sapi BC Australia. Sedangkan sapi pejantan eks BC dukungan APBD provinsi sebanyak 95 ekor,” ungkap Dadang. Dia menambahkan pada tahun 2016 lalu melalui dukungan APBD, Pemprov kembali melakukan pengadaan 370 ekor sapi eks BC.