TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey memprediksi pertumbuhan konsumsi saat lebaran tahun ini meningkat 15-20 persen dibandingan pada lebaran tahun lalu yang hanya berada diangka 5 persen.
"Lebaran tahun ini sudah meningkat hampir 2 sampai 3 kali dari tahun sebelumnya," kata dia di Kementerian Perdagangan, Jumat, 22 Juni 2018.
Baca: Transaksi Online Tumbuh, Aprindo: Belum Bisa Menggerus Offline
Ia menjelaskan meningkatnya konsumsi masyarakat pada lebaran tahun ini disebabkan adanya pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pensiunan, pegawai negeri sipil dan nonsipil serta pemberian gaji ke-13. "Ini sangat mendongkrak konsumsi masyarakat," kata dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani peraturan pemerintah terkait pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 untuk pegawai negeri sipil, perwira TNI, anggota Polri, dan pensiunan. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan anggaran untuk rencana pemberian gaji pensiunan, gaji ke-13, dan tunjangan hari raya (THR) pada 2018 sebesar Rp 35,76 triliun.
Baca: BI Jamin Kebutuhan Uang Tunai Menjelang Lebaran 2018 Aman
Menurut Sri Mulyani, total THR untuk gaji dianggarkan sebesar Rp 5,24 triliun. Sedangkan THR untuk kinerja sebesar Rp 5,79 triliun, THR pensiunan Rp 6,85 triliun. Adapun total gaji ke-13 dianggarkan sebesar Rp 5,24 triliun, tunjangan kinerja ke-13 sebesar Rp 5,79 triliun, dan tunjangan ke-13 sebesar Rp 6,85 triliun.
Selain itu, Aprindo menyebutkan keberhasilan pemerintah untuk mengalokasikan dana desa ke daerah juga membuat pertumbuhan retail di Indonesia meningkat. "Itu mendukung masyarakat memiliki produktivitas tinggi, produktivitas tinggi berpengaruh ke pendapatan dan pendapatan itu nanti akan berpengaruh ke konsumsi masyarakat," tutur dia.