TEMPO.CO, Kuningan - Presiden Joko Widodo atau Jokowi yakin pembangunan Bendungan Kuningan selesai tahun ini. Dalam kunjungan kerja bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono hari ini, Presiden Jokowi mengatakan pembangunan Bendungan Kuningan tidak memiliki kendala.
Presiden Jokowi menyebutkan satu masalah kecil dalam memindahkan 395 warga sudah diselesaikan. "Sudah ketemu juga dengan masyarakat yang telah kami pindahkan. Sebagian sudah kami pindahkan, sebagian masih kami siapkan. Intinya, sudah enggak ada masalah," ucapnya, Jumat, 25 Mei 2018.
Baca: Indonesia Emas 2045, Jokowi: Tahap Pertama Perbaiki Infrastruktur
Bendungan Kuningan memiliki luas 221 hektare yang airnya berasal dari Sungai Cikaro, anak Sungai Cijalengkok. Kapasitas tampung Bendungan Kuningan sebanyak 25,96 juta meter kubik.
Nantinya, Bendungan Kuningan akan mengairi 3.000 hektare yang terdiri atas DI Cileuweung 1.000 hektare dan DI Jangkelok 2.000 hektare. Air baku yang dihasilkan dari bendungan ini sekitar 300 liter per detik untuk 300 ribu KK, baik di Kuningan maupun Brebes. "Waduk ini waduk besar. Kalau airnya sudah masuk, akan keliatan menampung 25 juta meter kubik air. Bisa mengairi sawah lagi," ujar Jokowi.
Selain Bendungan Kuningan yang selesai tahun ini, tutur dia, terdapat tujuh bendungan lain yang selesai. "Tahun depan, ini juga ada yang akan selesai. Sebanyak 49 waduk enggak sedikit," tutur Jokowi.
Untuk diketahui, bendungan ini mulai dikontrakkan untuk dikerjakan sejak 2013. Namun belum bisa dikerjakan saat itu karena masalah lahan. Proyek ini baru bisa dikerjakan mulai 2015.
Nilai pembangunan Bendungan Kuningan yang ditinjau Presiden Jokowi ini sekitar Rp 491,42 miliar. Adapun kontraktor yang membangun bendungan itu adalah PT Wijaya Karya dan PT Brantas Abipraya.