TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan coworking space atau ruang kerja bersama 'Ruang & Tempo' dapat menjadi pemicu pemuda untuk lebih kreatif. Untuk itu, Triawan menyatakan dukungan pada coworking space yang dibuat atas kerja sama PT Tempo Inti Media, Tempo Institute, KIBAR dan KUMPUL itu.
"Apa yang bisa Berkraf sumbangankan, bisa kerjakan bersama untuk produktivitas dan kreativitas pemuda kedepannya," kata Triawan saat peluncuran Ruang & Tempo, Rabu, 16 Mei 2018.
Coworking space Ruang & Tempo berada di lantai delapan gedung Tempo, Jalan Palmerah Barat Nomor 8, Jakarta Selatan. Working space seluas 700 meter persegi itu terbagi menjadi tiga ruang bernama bangkit, bersatu dan berjuang.\
Simak: Mengintip Konsep dan Kelebihan Coworking Space 'Ruang & Tempo'
Chief Executive dan Co-founder KUMPUL Faye Alund menjelaskan, benang merah penamaan ruang itu adalah pemuda. Faye mengatakan, Indonesia bisa merdeka atas peran pemuda yang bangkit. Di ruang bangkit terdapat beberapa gambar tokoh pemuda seperti Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto yang meneriakkan kata 'Lantang'.
"Area bangkit ini bakal banyak kegiatan untuk menghubungkan orang," kata Faye yang merupakan pengelola Ruang & Tempo.
Di ruang Bersatu kental dengan gambar-gambar kongres pemuda. Gambar itu, kata Faye menujukkan arti kolektivitas. Faye mengatakan, kongres pemuda itu mewakili asal daerah, bahasa, suku yang kemudian bersatu jadi Indonesia. Ruang terakhir, Berjuang menurut Faye memiliki arti untuk pembuktian dari persatuan itu.
Pemimpin Redaksi Koran Tempo Budi Setyarso menegaskan, Ruang & Tempo bukan sekadar tempat untuk berkumpul dan berfoto. Menurut Budi, coworking space dibuat untuk menghubungkan berbagai pihak guna memecahkan masalah dengan teknologi dan kreatifitas.
"Saya bahkan bayangkan di sini bakal muncul aplikasi untuk mengatasi radikalisme," katanya.
Chief Executive KIBAR Yansen Kamto merasa bangga menjadi bagian dari coworking space Ruang & Tempo. Terlebih, di pimpin oleh Tempo yang dinilai punya semangat keterbukaan, egaliter dan keberanian. "Kita ingin sebarkan virus ini lebih luas, khususnya kepada pemuda," katanya.