TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan hingga saat ini baru sekitar 60 persen warga di Kepulauan Nias, Sumatera Utara, yang menikmati listrik, sementara 40 persen lainnya belum menikmati, terutama yang berada di desa-desa.
"Pelanggan PLN area Nias saat ini ada 91 ribu. Jumlah tersebut hanya 60 persen kepala keluarga, dan 40 persen lagi masih belum menikmati listrik," kata Manager Unit Pelaksana Proyek Kelistrikan PLN Wilayah Sumatera Utara Tumpal Hutapea di Gunungsitoli, Jumat, 11 Mei 2018.
Baca juga: PLN Operasikan Gardu Listrik di Indramayu
Tumpal juga mengatakan, saat ini, PLN sedang giat-giatnya melakukan program listrik desa, dan desa yang terealisasi dialiri listrik di Sumatera Utara pada 2017 sebanyak 205 desa.
Dari 205 desa di Sumatera Utara, sebanyak 42 desa ada di Pulau Nias. Perinciannya adalah 14 desa di Kabupaten Nias, 13 desa di Nias Utara, 14 desa di Nias Selatan, dan 1 desa di Nias Barat.
Kendala yang dialami PLN dalam pelaksanaan program listrik desa di Pulau Nias di antaranya akses jalan untuk kendaraan roda empat (truk) belum tersedia dengan cukup baik.
Kemudian kondisi geografis yang sulit, izin penebangan pohon milik warga, izin penempatan aset PLN di pekarangan rumah masyarakat, keterbatasan mitra listrik desa yang profesional, cuaca hujan yang tidak menentu, serta ketersediaan material MDU, seperti tiang beton dan besi, tidak mencukupi.
Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumatera Utara, Parlindungan Purba, mengatakan, tahun 2020, semua desa yang ada di Kepulauan Nias wajib dialiri listrik.
"Saya targetkan tahun 2020 semua desa yang ada di Pulau Nias wajib terang. Kalau tidak, saya akan minta Direktur PLN dicopot," katanya.
ANTARA