TEMPO.CO, Bekasi - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyarankan persoalan yang ada di PT Garuda Indonesia diselesaikan secara musyawarah. Ini menyusul adanya ancaman mogok dari serikat karyawan Garuda, termasuk pilot maskapai penerbangan milik pemerintah tersebut.
"Saya mengimbau para pihak terkait berpikir secara jernih, khususnya pilot," kata Budi Karya di Cibitung, Bekasi, Kamis, 3 Mei 2018.
Baca juga: Karyawan Ancam Mogok Kerja Terkait Garuda Rugi US$ 213 Juta
Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Sekarga) menuntut diadakannya mediasi antara karyawan dan Direksi Garuda. Mereka menganggap kerugian hingga US$ 213.389.678 pada 2017 disebabkan kegagalan direksi dalam mengelola perusahaan. Mereka pun mengancam mogok kerja.
Budi menilai para pilot merupakan orang-orang yang berpendidikan baik. Karena itu, menurut dia, sebaiknya persoalan yang terjadi dibicarakan dengan baik. "Marilah kita bicara, jangan mogok-mogok supaya ada solusinya," ucapnya.
Menurut Budi, Garuda adalah suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Ia meminta maskapai penerbangan tersebut tak diganggu dengan cara yang tidak kompromi. "Kita ini orang timur yang bisa bicara, saya menyarankan pilot Garuda untuk bicara baik-baik dengan direksi," ujarnya.
Budi Karya Sumadi juga berharap jajaran Direksi Garuda melihat fakta permasalahan di lapangan. "Harus aktual dalam menyelesaikan masalah."