TEMPO.CO, Jakarta - Country General Manager Rumah123, Ignatius Untung, mengatakan, sesungguhnya generasi milenial mampu untuk membeli rumah atau apartemen. Hanya saja, generasi tersebut belum merasa penting untuk mengalokasikan pendapatan untuk hunian.
Untung mencontohkan kebiasaan milenial membeli kopi atau sekedar berkumpul di gerai kopi terkenal sering menjadi pengeluaran tak ternilai, tetapi jika dikalkulasikan nilainya akan sangat besar. “Simulasi 1 cangkir kopi itu rata-rata harganya Rp 40.000. Kalau dihitung beli satu kali sehari tapi sebulan 30 hari, berarti sebulan Rp 1,2 juta uang yang dihabiskan untuk kopi, setahun Rp 14,4 juta, 3 tahun Rp 50 juta sekian, bisa jadi DP Apartemen,” ujar Untung, Rabu, 25 April 2018.
Baca: Survei: Properti Rumah Rp 350-550 Juta Paling Banyak Diburu
Dengan uang Rp 50 juta itu, kata Untung, bisa dijadikan uang muka sebesar 20 persen untuk apartemen dengan kisaran harga Rp 250 juta hingga Rp 300 juta yang terletak di pinggir Jakarta. “Banyak yang bilang ini tidak akan bikin mereka bisa beli apartemen. Ini baru ngomong kopi doang belum yang lain, belum ditambah rokok, bioskop, gym, traveling, konser, dan sebagainya,” ucapnya.
Kemudian Untung mensimulasikan dengan tabungan dari gaji yang dimulai pada umur 25 tahun jika gaji pertama sebesar Rp 4 juta dengan asumsi kenaikan 10 persen per tahun. Sebagian gaji itu kemudian ditabung secara konsisten sebesar 30 persen dan dibuat beberapa skenario. Jika hasil tabungan dikumpulkan sampai umur 55 tahun, maka dapat terkumpul hingga mencapai Rp 6 miliar dengan konsisten menabung tanpa menggunakan tabungan tersebut.
Lalu jika tabungan dipakai untuk traveling, menurut Untung, di tahun pertama tabungan dipakai Rp 10 juta untuk keperluan itu dan bujet naik 10 persen setiap tahunnya. Hasil dari tabungan masih cukup besar, tetapi tetap tidak membuat dapat membeli rumah karena harga rumah terus naik.
Skenario terakhir, jika tabungan dipakai untuk membeli rumah, dalam waktu tiga sampai empat tahun sudah dapat digunakan sebagai DP rumah atau apartemen. Untung menuturkan bahkan jika sudah terbeli rumahnya, aset harta dan properti bisa bernilai Rp 15 miliar hanya dengan menabung 30 persen dari setiap tabungan pendapatannya. “Seandainya orang bisa menyisihkan seperti ini sebenarnya banyak yang bisa dilakukan, termasuk membeli rumah,” kata Untung.