TEMPO.CO, Jakarta - Facebook mengirimkan pemberitahuan kepada pengguna yang positif terdampak penyalahgunaan data oleh Cambridge Analytica mulai 9 April 2018 kemarin. Namun, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengaku belum menerima aduan dari masyarakat yang mendapatkan notifikasi tersebut.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Samuel Abrijani Pangerapan mengimbau agar masyarakat Indonesia yang menerima notifikasi melapor ke Kemkominfo. “Benar penyalahgunaan data, tapi sebenarnya data itu digunakan untuk apa kan kita belum paham,” ujarnya, Rabu, 11 April 2018.
Baca juga: CEO Facebook Mengaku Juga Jadi Korban Cambridge Analytica
Samuel mengatakan pemerintah perlu mengkaji terlebih dahulu hasil audit yang nanti diberikan Facebook. Setelah itu barulah dapat ditentukan apakah pelanggaran tersebut masuk ranah hukum atau hanya sekadar melanggar etika. Pun, sanksi yang diberikan bisa beragam, termasuk yang paling parah adalah penutupan Facebook di Indonesia.
"Tapi ya itu diharapkan jangan sampai terjadi. Kalaupun terjadi kita lakukan penutupan sementara sampai ada kejelasan, kan bisa juga," ucapnya.
Sejauh ini pemerintah telah melayangkan surat peringatan kepada Facebook sebanyak 2 kali. Salah satu poin yang ditegaskan pemerintah dalam surat tersebut adalah meminta Facebook untuk menutup aplikasi pihak ketiga yang berpotensi melakukan penyalahgunaan data.
Baca juga: Ketua Komisi I DPR: Facebook Ditutup, Gak Masalah
Adapun bagi pengguna, baik yang terdampak atau tidak, akan menerima sebuah pemberitahuan berupa notifikasi yang muncul di atas newsfeed mereka. Jika positif terdampak, notifikasi akan berupa tombol atau ikon bertuliskan “See How You’re Affected”.
Pengguna dapat meng-klik ikon tersebut untuk mendapatkan informasi detail. Sebaliknya, jika data pengguna negatif, ikon “Go To Apps and Websites” yang akan muncul.
Sebelumnya, pihak Facebook yang diwakilkan oleh Public Policy Lead Facebook Indonesia Ruben Hattari mengatakan data pengguna Facebook yang positif terdampak akan langsung dihapus oleh sistem Facebook.
“Pengguna tidak perlu khawatir karena Facebook akan langsung melakukan tindakan (terhadap data yang disalahgunakan), termasuk kalau ada data pengguna di Indonesia,” katanya ketika memenuhi panggilan Kemkominfo pekan lalu.