TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat Guntoro mengatakan pemerintah provinsi tengah melaksanakan lelang konstruksi pembangunan jalan jebakan atau escape road untuk mengantisipasi kecelakaan maut di Tanjakan Emen, Subang. “Anggarannya Rp 3 miliar,” katanya di Bandung, Jawa Barat, Senin, 19 Maret 2018.
Guntoro menuturkan jalan jebakan diputuskan dibangun hanya satu titik di kilometer 179+600. “Rencananya tiga titik, tapi kami putuskan satu titik saja, di bagian bawahnya,” ujarnya.
Baca: Menhub Minta Maaf Kecelakaan Kembali Terjadi di Tanjakan Emen
Menurut Guntoro, jalan jebakan itu nantinya bisa dimanfaatkan kendaraan yang mengalami kesulitan pengereman untuk menghentikan laju kendaraan. Lokasi nantinya berada di sebelah kiri jalan menurun di Tanjakan Emen dari arah Bandung menuju Subang. “Panjangnya 300 meter,” ucap dia.
Saat ini, kata dia, konstruksi pembangunan jalan jebakan tersebut tengah dilelang. “Kalau sekarang dikerjakan, sebelum Lebaran selesai. Insya Allah,” tuturnya.
Menurut Guntoro, pemerintah Jawa Barat juga memutuskan membangun jalan alternatif memutari Tanjakan Emen, yakni lingkar Emen. “Jalan lingkar, 7 kilometer panjangnya,” katanya.
Dia mengklaim, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) menyetujui penggunaan lahannya untuk pembangunan jalan lingkar Emen tersebut. Lahan jalan di perkebunan teh milik PTPN itu akan diganti. “Mereka sudah setuju. Lahan penggantinya sedang dihitung,” ujarnya.
Guntoro menuturkan, tahun ini, pemerintah provinsi akan menuntaskan feasibility study, detail engineering design, termasuk mengurus analisis mengenai dampak lingkungan, untuk membangun jalan tersebut. Pemerintah provinsi menganggarkan Rp 675 juta untuk pendanaan persiapan jalan lingkar Emen tersebut.
Tanjakan Emen telah memakan puluhan korban jiwa. Beberapa kecelakaan antara lain terjadi pada November 2004 dengan menewaskan tiga orang, September 2009 (7), Oktober 2011 (3), Oktober 2012 (4), Juni 2014 (9), dan 10 Februari 2018 (27).
