TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyampaikan sejumlah indikator penerbangan nasional sepanjang tahun 2017 menunjukkan kinerja positif. Salah satunya yaitu jumlah penumpang pesawat domestik dan internasional yang tumbuh sebesar 9,5 persen.
"Dari 116,8 juta penumpang pada 2016 menjadi 128 juta pada 2017," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso saat menjadi pembicara dalam acara Expert Talk: Aviation Industry yang diadakan Himpunan Mahasiswa Teknik Industri Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat, Senin, 19 Desember 2018.
Baca: Tiru Film Action, Dua Pemuda Mau Naik Pesawat di Bagian Roda
Agus juga mengatakan jumlah angkutan pesawat kargo meningkat 10 persen, dari 1 juta ton pada 2016 menjadi 1,1 juta ton pada 2017. Pertumbuhan jumlah angkutan ini sejalan dengan penambahan jumlah rute pesawat kargo, dari 471 menjadi 509 rute, pada jangka waktu yang sama.
Indikasi peningkatan jumlah penumpang pesawat ini telah dipantau oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di beberapa bandara utama. Untuk Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, jumlah penumpang Desember 2017 mencapai 2,1 juta, atau meningkat 10,5 persen dari Desember 2016 yang hanya 1,9 juta. Sedangkan, di Bandara Juanda, Surabaya, jumlah penumpang meningkat 9,4 persen, dari 735 ribu menjadi 672 ribu, dalam periode yang sama.
Kementerian Perhubungan, kata Agus, telah melakukan langkah antisipasi untuk menunjang pertambahan jumlah penumpang ini. Peningkatan kapasitas dan pelayanan bandara terus dilakukan. Untuk tahun 2015, Indonesia tercatat sudah memiliki 266 bandara udara, 29 di antaranya adalah bandara internasional. "Ini akan ditingkatkan menjadi 300 bandara dalam enam tahun ke depan," kata Agus.
Baca: Diduga Mabuk, Warga Bolivia Dipaksa Turun dari Pesawat
Namun ia mewanti-wanti peningkatan jumlah penumpang pesawat akan berimbas pada persaingan antar maskapai penerbangan yang kian ketat. Agus meminta maskapai tetap mengedepankan pelayanan terhadap penumpang. Sebab, on time performance (OTP) atau ketepatan waktu telah menjadi tolak ukur penumpang untuk menentukan pilihan penerbangan. "Target OTP tahun 2019 adalah sebesar 88 persen," ujarnya.
Agus menambahkan, pertumbuhan sektor transportasi menjadi cerminan langsung pertumbuhan ekonomi. Secara makro, keberhasilan sektor transportasi dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sedangkan, secara mikro dilihat dari kapasitas yang tersedia, kualitas pelayanan, dan keterjangkauan daya beli masyarakat.