Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyaluran Rastra Tak Tuntas, Ganjar Minta Data Diperbaharui

image-gnews
Aktivitas penjualan beras di pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, 27 November 2017. Kepala Bulog Djarot Kusumajakti mengatakan saat ini pihaknya masih menyimpan stok 1,2 juta ton baik untuk beras sejahtera (rastra), cadangan pangan, maupun komersial. Tempo/Tony Hartawan
Aktivitas penjualan beras di pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, 27 November 2017. Kepala Bulog Djarot Kusumajakti mengatakan saat ini pihaknya masih menyimpan stok 1,2 juta ton baik untuk beras sejahtera (rastra), cadangan pangan, maupun komersial. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta data keluarga penerima manfaat (KPM) beras sejahtera (rastra) diperbaiki. Pasalnya, penyerapan rastra tahap pertama di Jateng tak mencapai 100 persen.

"Saya ingin per 3 bulan data di-update agar tepat sasaran. Ini yang sangat membutuhkan dikasih 10 Kg per KK (Kepala Keluarga) ya? Diharapkan yang menerima adalah mereka ryang sangat membutuhkan," ungkap Ganjar di kegiatan pemuncuran bansos rastra 2018 di Jalan Pahlawan, Jumat 9 Februari 2018.

Simak: Jokowi Minta Kartu Rastra Jangan Ditambah Dulu

Ganjar juga meminta kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) Devisi Regional (Divre) Jateng untuk memantau ketersediaan beras, agar harga tidak melonjak. Warga mampu juga diminta tidak mengambil hak rastra orang lain.

Kepala Perum Bulog Divre Jateng-DIY, Djoni Nur Ashari mengatakan, dalam tahap 1 penyaluran rastra 2018 terdapat 2.437.680 KPM yang tersebar di 29 kabupaten di Jateng. Jumlah beras yang disalurkan sebanyak 424.378.800 Kg.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Penyaluran kepada KPM baru 93,76 persen karena ada kendala dasar perubahan penerima manfaat yang tidak sesuai penerima rastra. Kondisi di lapangan masih divalidasikan," ucap Djoni.

Penerima manfaat rastra, kata Djoni, menerima beras kualitas medium. Soal pengendalian ketersediaan beras, penyaluran beras masih memiliki harga yang berbeda di beberapa daerah Jateng.

"Di Cilacap dan Banymas masih berbeda harganya, sekitar Rp10.500 sampai Rp11.000. Di daerah lain sudah stabil di harga Rp9.500 sampai Rp10.500," ucap Djoni. Di Jateng sendiri kini ada 8.000 lebih titik distribusi rastra.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Serapan Beras Bulog Rendah, Peneliti Ini Sebutkan Sebabnya

25 Maret 2019

Inspektur Jenderal (Irjen) Perdagangan Kementrian Perdagngan (Kemendag) Srie Agustina, saat meninjau Gudang Bulog Divisi Regional (Divre) Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Menurut Srie persediaan beras aman hingga usai lebaran nanti. Parliza Hendrawan
Serapan Beras Bulog Rendah, Peneliti Ini Sebutkan Sebabnya

Realisasi serapan beras Bulog per 13 Maret sebesar 20.844 ton, atau jauh dari target serapan beras 1,45 juta ton.


Jadi MC Dadakan, Mensos Idrus Marham Promosikan Presiden Jokowi

3 Maret 2018

Menteri Sosial Idrus Marham memberikan bantuan secara simbolis program keluarga harapan (PKH) kepada anak-anak berprestasi di Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Wyata Guna di Bandung, Jawa Barat, 1 Maret 2018. Kehadiran Idrus Marham dalam rangka melihat proses penyaluran dan pencairan dana bantuan sosial program keluarga harapan (PKH), bantuan pangan non-tunai (BPNT) dan bansos beras sejahtera (rastra). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Jadi MC Dadakan, Mensos Idrus Marham Promosikan Presiden Jokowi

Menurut Mensos Idrus Marham, apabila bantuan beras rastra dan PKH berjalan lancar, yang seharusnya yang dipuji bukan menteri tetapi Presiden Jokowi.