TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menargetkan pertumbuhan ekspor tahun 2018 sebesar 11 persen. Sebelumnya target tersebut direvisi karena awalnya ia sempat menetapkan target ekspor sebesar 5-7 persen. Hal itu ia utarakan dalam penutupan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2018.
"Untuk 2018 ini, target pertumbuhan ekspor hasil kesepakatan adalah 11 persen," kata Enggar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat, 2 Februari 2018. Sedangkan, di 2017 kemarin realisasi pertumbuhan ekspor adalah 16,2 persen dari target 5,6 persen.
Simak: Produk E-Commerce RI Sulit Tembus Pasar Ekspor
Target awal 5-7 persen itu didapat dari asumsi perhitungan makro ekonomi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,3 persen di 2018. Namun, revisi dilakukan setelah mendapatkan berbagai kementerian/lembaga mengusulkan saran untuk peningkatan ekspor.
Menurut Enggar, ukuran pencapaian menentukan kebijakan pemerintah. “Hal yang akan diubah adalah Peraturan Presiden, Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Menteri bakal disesuaikan jika menghambat perdagangan luar negeri,” kata dia.
Di tahun ini juga, ia menargetkan perundingan dagang yang bakal segera diselesaikan adalah dengan Australia, European Free Trade Association (EFTA), Iran, Uni Eropa, dan Regional Comprehensive Economics Partnership (RCEP). Sementara, perjanjian dagang yang diusulkan untuk difinalisasi adalah dengan Turki, Peru, Nigeria, Mozambique, Kenya, Morocco, Afrika Selatan, Sri Lanka, Bangladesh, dan Eurasia.