TEMPO.CO, Gunung Kidul - Nelayan di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai panen lobster dengan rata-rata hasil tangkapan mencapai tiga kilogram setiap hari. Sebenarnya mencari lobster bukan pekerjaan utama mereka. Namun, karena cuaca buruk, para nelayan tidak berani melaut mencari ikan.
Ketua Nelayan Pantai Nampu, Girisubo, Sunu Handoko, di Gunung Kidul, Jumat, 19 Januari 2018, mengatakan dalam tiga hari terakhir gelombang laut cukup tinggi, sehingga nelayan tidak berani melaut.
"Kami ada 26 anggota nelayan, yang aktif sekitar 15 orang. Dalam tiga hari ini, dari delapan kapal yang ada, tidak satu pun berani melaut," kata Sunu.
Dia mengatakan, dengan kondisi demikian, para nelayan beralih pekerjaan sebagai pencari lobster dengan cara menjaring. Dalam sehari, nelayan di Pantai Nampu mampu menghasilkan satu hingga tiga kilogram lobster.
Dengan nilai ekonomi lobster yang tinggi, menangkap lobster cukup membantu nelayan karena beberapa hari terakhir gelombang cukup tinggi.
"Harga lobster lumayan tinggi, per kilogram mencapai Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu, tergantung ukuran dan jenisnya. Ya, anggap saja musim ini sebagai ganti pemasukan nelayan yang tidak bisa menangkap ikan," katanya.
Sunu mengakui perolehan lobster yang didapat nelayan menurun drastis dibandingkan dengan tahun lalu. Pada tahun sebelumnya, nelayan bisa menangkap hingga lima kilogram per kapal. "Lumayanlah, namanya juga rezeki, kadang dapat sedikit, kadang juga banyak."