TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia atau KAI berencana menerbitkan obligasi kembali pada 2018. Hal itu dimaksudkan untuk mendanai beberapa program perusahaan. "Ya, ada rencana menerbitkan obligasi. Mungkin sama seperti tahun lalu,” kata Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro di kantor Jakarta Railway Center, Jakarta, Selasa, 9 Januari 2018.
Dana tersebut, menurut dia, akan digunakan untuk peremajaan kereta yang berusia lebih dari 30 tahun. "Peremajaan dilakukan terhadap 886 kereta," ujarnya. Namun Edi belum menjelaskan lebih jauh berapa besar obligasi tersebut.
PT KAI pertama kali menerbitkan obligasi di Bursa Efek Indonesia pada November 2017. Total obligasi yang diterbitkan mencapai Rp 2 triliun. Direktur Keuangan PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan dana itu digunakan untuk menyelesaikan proyek kereta api Bandar Udara Soekarno-Hatta dan pengadaan kereta baru.
Edi menambahkan, ada kinerja yang positif sepanjang 2017. Dari sisi pendapatan, ada pertumbuhan 20 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kenaikan itu ikut mendongkrak laba bersih perseroan, yang disebut Edi melebihi 20 persen. Namun ia tidak bisa menyebutkan dengan pasti berapa besar nilai pendapatan dan laba bersih yang berhasil dikantongi.
Dalam berbagai kesempatan, PT KAI menargetkan pendapatan pada 2017 bisa mencapai Rp 19 triliun. Target itu naik bila dibandingkan dengan total pendapatan KAI pada 2016, yaitu Rp 15,2 triliun. Hingga kuartal III 2017, PT KAI sudah meraup laba bersih Rp 1,2 triliun.
KARTIKA ANGGRAENI | ADITYA BUDIMAN