TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pertanahan Nasional atau BPN berencana menerbitkan 7 juta sertifikat tahun ini. Targetnya terus bertambah menjadi 9 juta sertifikat pada 2019. Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) sekaligus Kepala BPN Sofyan Djalil berharap setiap jengkal lahan di Indonesia sudah bisa memiliki sertifikat pada 2025.
Sofyan optimistis target tersebut bisa tercapai. Salah satu upayanya ialah dengan mengangkat ribuan juru ukur independen. Tenaga mereka bisa mempercepat proses sertifikasi lahan.
Baca: Program 5 Juta Sertifikat Tanah Tak Capai Target, Ini Alasan BPN
Saat ini, kata Sofyan, sudah ada 5.600 juru ukur independen. "Jumlahnya terus bertambah," katanya, di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis, 4 Januari 2018. Total juru ukur independen lebih banyak dari juru ukur BPN yang berjumlah sekitar 2.000 orang.
BPN telah menerbitkan 4,2 juta lembar sertifikat tanah selama 2017. Jumlahnya hampir memenuhi target yang dipatok 5 juta sertifikat.
Sofyan menyebutkan pihaknya telah memetakan dan mengukur 5,2 juta lahan. Namun tidak semua sertifikat bisa diterbitkan karena beberapa hal. "Sebagian lahan tidak bisa dikeluarkan sertifikatnya karena sengketa dan pemiliknya tidak ada di tempat," ucapnya.
Meski begitu, Sofyan mengatakan pencapaian ini sudah lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. BPN rata-rata hanya menerbitkan 500-800 ribu sertifikat per tahun.