TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) menjamin pasokan listrik selama perayaan Natal dan tahun baru 2018 aman. PLN menyatakan tidak akan melakukan pemadaman terencana selama perayaan berlangsung.
Untuk menjamin aliran setrum tetap menyala, PLN membentuk tim piket dan penguatan khusus untuk memantau jaringan listrik selama 24 jam. Khusus wilayah Jakarta, PLN telah menyiapkan 1 unit UPS mobile 300 kilovolt ampere (KVA), 7 mobil deteksi, dan 5 unit gardu bergerak. Selain itu, PLN akan menyiagakan 2 unit kabel bergerak, 11 unit mobil unit diesel bergerak, 4 unit power bank, 11 genset, dan 4 mobil crane.
Baca Juga:
"Kami siap menjaga pasokan listrik untuk mengantisipasi beban saat perayaan Natal 2017 dan tahun baru 2018,” kata Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka dalam keterangan pers, Sabtu, 23 Desember 2017.
Simak: 6 Jam Mati Lampu, Pengusaha Malang Rugi Miliaran Rupiah
Untuk Jakarta, PLN memperkirakan beban puncak listrik Minggu, 24 Desember 2017, mencapai 3.778 MW pada pukul 12.00 WIB, dan 3.526 MW pada pukul 19.00 WIB. Beban puncak Hari Raya Natal, Senin, 25 Desember 2017, diprediksi terjadi pada pukul 19.00 WIB sebesar 3.220 MW.
Menjelang malam pergantian tahun, PLN memperkirakan beban puncak terjadi pukul 12.00 WIB sebesar 3.551 MW, sedangkan pukul 24.00 WIB akan turun hingga 2.890 MW. Beban puncak pada 1 Januari 2018 diprediksi terjadi pukul 20.00 WIB sebesar 3.274 MW.
Jika melihat kapasitas dari Sistem Jawa-Bali (SJB), Made mengatakan PLN masih punya cadangan operasi 3.449–8.212 MW. Beban puncak SJB saat Natal diperkirakan 20.269 MW dan beban terendah 15.500 MW, sedangkan beban tahun baru pada 1 Januari 2018 sebesar 19.188 MW dan beban terendah 14.282 MW.
“Artinya, kondisi Sistem Jawa-Bali normal dan pasokan akhir tahun aman. Kami juga menyiapkan pembangkit quick start sebagai cadangan," kata Made.