TEMPO.CO, Cikarang - Telah beroperasi selama 25 tahun, PT Mattel Indonesia memiliki dua pabrik di kawasan industry Jababeka, Cikarang dengan total produksi mencapai 60 persen keseluruhan produksi Mattel secara global dan telah mengekspor lebih dari 500 juta Barbie ke seluruh dunia.
Mengetahui bahwa produsen Barbie terbesar berasal dari Indonesia, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengatakan keinginannya pada PT Mattel Indonesia agar boneka Barbie asli Indonesia bisa ikut mendunia. “Ketika sedang jalan-jalan keluar negeri, patutlah diingat, kemungkinan besar Barbie itu Made In Indonesia,” katanya dalam siaran pers, Cikarang, 4 Desember 2017.
Airlangga mengatakan, selain produksinya yang sudah mendunia, pabrik Mattel Indonesia telah mengaplikasikan industri 4.0, sehingga ia mendorong Mattel untuk membuat Barbie edisi khusus. “Agar bisa dipasarkan ke seluruh dunia,” katanya.
Terkait Barbie edisi khusus, Airlangga mengatakan akan ada Barbie dengan menggunakan Batik khas Indonesia. “Hari ini launch Barbie batik. Menunjukkan Mattel itu juga akan branding terhadap produk asli Indonesia,” ujar Airlangga.
Baca: 2017, Industri Mainan Serap Investasi Rp 135 Miliar
Kabar ini dikonfirmasi langsung saat perayaan 25 tahun Mattel Indonesia di kawasan pabrik Jababeka, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat—anak usaha dari Mattel Inc yang berpusat di Los Angeles, Amerika Serikat. Dalam acara itu, Airlangga membuka sebuah kain yang didalamnya berisi Barbie batik.
Barbie berbusana batik itu tampak menggunakan dress batik bermotif parang dan megamendung dengan balutan warna pink dan ungu. Barbie itu juga dilengkapi selendang, sepatu serta aksesoris mulai dari anting hingga kalung yang berwarna keemasan.
Namun, belum banyak informasi yang diberikan Airlangga maupun pihak Mattel Indonesia mengenai Barbie dengan pakaian Batik tersebut. Hal ini dikarenanakan Barbie tersebut masih dalam tahap pengembangan sebelum diluncurkan ke pasar. Meski begitu, salah satu staf engineering Mattel Indonesia berujar, kemungkinan Barbie Batik ini akan diproduksi sebanyak seribu boneka.
JENNY WIRAHADI | MWS