TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno memastikan operasional kereta Bandara Soekarno-Hatta tidak mendapat subsidi dari pemerintah. Karena itu penentuan tarif nantinya disesuaikan dengan kebutuhan. Namun besaran tarif hingga saat ini belum ditetapkan. "Belum diputuskan. Nanti ditentukan sewaktu Pak Presiden meresmikan. Tentu ada tarif promosi dan final," kata Menteri Rini, Selasa, 28 November 2017.
Menurut dia, penentuan tarif yang diusulkan tentunya harus memadai kebutuhan masyarakat dan bisa bersaing dengan moda transportasi lainnya, seperti taksi dan bus DAMRI. "Harapannya Kereta Bandara bisa berdiri sendiri tanpa membebani anggaran negara, tapi tentunya harga harus memadai untuk masyarakat, tidak terlalu berat tapi biaya operasional Railink tertutup," kata Rini.
Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto mengatakan akan mengikuti keputusan pemerintah dalam penetapan. "Kita tunggu saja dari pemerintah. Intinya kami sudah siap beroperasi," kata Heru.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah menguji coba pengoperasian kereta bandara. Dia memperkirakan tarif harga promosi sekitar Rp 30 ribu per orang yang berlaku hingga 31 Desember 2017. Tarif normal berlaku mulai 1 Januari 2018. Nilainya diperkirakan Rp 100 ribu per orang.
ANTARA