TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Trinity Property Group Bong Chandra menyebutkan sejumlah kendala yang membuat generasi milenial belum bisa memiliki properti di usia muda. Bukan hanya karena harga properti yang terus naik tak hanya di negara berkembang tapi juga di negara maju, ketidakmampuan finansial itu juga disebabkan oleh hal lain.
Baca: Generasi Milenial Berpeluang Bisnis Properti, Ini Kiatnya
Baca Juga:
Bong menyebutkan beberapa kesulitan generasi milenial belum bisa memiliki properti di usia muda karena di antaranya tidak memiliki sejarah rekening. Ada pula kendala terbesar lainnya, antara lain sebagai berikut :
1. Tak punya cukup dana untuk uang muka hunian (down payment)
Sebagian dari kaum milenial memiliki penghasilan yang cukup untuk membayar cicilan bulanan properti. "Namun kendalanya bukan itu, tapi tidak cukupnya dana untuk membayar down payment (DP) di awal pembelian properti," ucap Bong.
2. Tak bankable
Ditolaknya proses KPR atau KPA dari bank. Alasannya, cash flow pada rekening yang tidak memenuhi standar dan adanya sejarah tunggakan kartu kredit.
3. Financial planning yang buruk
"Ini kendala klasik yang menjadi penghambat terbesar kaum milenial yakni masalah financial," ucap Bong. Padahal di usia produktif, sebenarnya menghasilkan lebih banyak dari orang lain. Namun di saat bersamaan juga menghabiskan lebih banyak dari orang lain.
Bong menyebutkan kenaikan harga properti yang juga terjadi di negara maju seperti Inggris, Jepang, Hong Kong, Singapura, dan Australia acap kali menjadi momok dari generasi milenial. Dengan kondisi finansial tersebut, sebagian besar generasi milenial tidak dapat memiliki properti impian. "Mereka hanya mampu sebatas menyewa atau mendaftarkan diri untuk mendapatkan subsidi hunian dari pemerintah."
Sebuah data terbaru dari Business Insider mengungkapkan bahwa sebagian besar pengeluaran generasi milennial dihabiskan untuk gaya hidup, seperti fashion, makan di restoran, dan travelling.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, ada sebuah program yang diciptakan bagi 125 juta generasi milenial di Indonesia agar dapat memiliki properti pertamanya dalam atau kurang dari 5 tahun. Program itu adalah Property for Millenials (PFM). Program PFM didukung penuh oleh Triniti Property Group melalui proyek terbarunya yakni Collins Boulevard, yang berlokasi di Jalan Raya Serpong, Tangerang.
Dengan program seperti ini diharapkan generasi generasi milenial di Indonesia tidak seperti di negara lainnya. Kebayakan di luar negeri kaum milenial belum memiliki properti yang harganya terus meningkat. "Ya harapan ingin menjadikan kaum milenial Indonesia tidak seperti negara lain, tidak punya tempat tinggal. Kebayakan juga mereka masih menyewa," ujar Bong.