TEMPO.CO, BANDUNG — Manager Humas PT Kereta Api Indonesia, Daerah Operasi II Bandung, Joni Martinus membenarkan telah terjadi longsor di jalur kereta antara Stasiun Bumiwaluya dan Stasiun Cipeundey di KM 255+7/8 di Garut.
“Kami mohon maaf pada para pengguna jasa kereta atas terganggunya perjalanan kereta karena ada longsor di antara Stasiun Bumiwaluya dan Stasiun Cipeundeuy,” kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 22 November 2017.
Simak: Jalur Kereta Solo-Wonogiri Longsor 2 Kilometer
Joni mengatakan, ada tiga kereta api menuju Bandung yang kini terpaksa tertahan di sejumlah stasiun karena jalur selatan itu terputus akibat longsor. “Dari petugas di lapangan longsor itu sepanjang kurang lebih 40 meter dengan ketinggian timbunan antara 5 meter sampai 7 meter,” kata dia.
Tiga kereta yang tertahan akibat longsor itu adalah Kereta Argo Wilis, Pasundan, dan Serayu yang tengah menuju Bandung. PT Kereta Api memutuskan mengalihkan perjalanan kereta itu via bis untuk meneruskan perjalanan menuju Bandung.
“Kereta Argo Wilis berhenti di Stasiun Cipeundeuy dan meneruskan dengan bus dari sana menuju Bandung. Kereta Pasundan tertahap di Tasimalaya dan busnya sedang kita persiapkan. Terkhir Kereta Serayu dialihkandi Stasiun Awipari,” kata Joni.
Joni mengatakan, PT Kereta Api tidak membatalkan perjalanan kereta dari Stasiun Bandung menuju arah timur kendati terjadi longsor yang memutus jalur selatan kereta di wilayah Garut tersebut. “Kami menerapkan operasi kereta memutar. Supaya kereta, baik dari Stasiun Bandung dan Stasiun Kiaracondong tetap berjalan, tidak mengalami pembatalan,” kata dia.
Lereta yang berangkat dari Bandung yang ke arah timur akan menempuh rute memutar lewat Cirebon, Purwokerto, dan kembali masuk ke jalur selatan di Kroya menghindari jalur selatan kereta yang terputus di Garut. Tigakereta yang malam ini terpaksa memutar yakni Kereta Turanga, Kutojaya Selatan, dan Lodaya yang jadwal keberangkatannya semuanya malam hari dari Bandung. “Semua tetap berjalan, Cuma waktu tempuh lebih lama. Penambahan waktu perjalanan lebih kurang 5 jam,” kata Joni.
Joni mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa longsor yang memutus jalur selatan kereta itu. “Sebelum kereta lewat, sudah ketahuan duluan,” kata dia.
Menurut Joni, daerah yang mengalami longsor tersebut merupakan lokasi yang sejak awal diwaspadai rawan longsor. PT Kereta Api menyiagakan petugasnya untuk berjaga di jalur rawan tersebut bersamaan dengan tibanya musim hujan. “Makanya yang menemukan itu petugas penjaga daerah rawan,” kata dia.
Joni mengatakan, petugas menemukan sejumlah longsor kecil di sepanjang jalur kereta antara Stasiun Bumiwaluya dan Stasiun Cipeundeuy. Diantaranya di KM231. “Kemudian ada lagi yang lebih besar di KM233 +7/8 itu, pertama kali ditemukan jam 18.04 WIB. Untuk yang longsor kecil sudah ditangani langsung. Cuma longsor yang besar ini butuh waktu lama,” kata dia.
Joni mengatakan, petugas dan alat berat sudah dikerahkan sejak pukl 20.40 WIB untuk membersihkan timbunan longsoran dari jalur kereta api. Taksirannya, pembersihan timbunan longsor itu memakan waktu 6 jaman. “Kami prediksi akan selesai pada jam 03.00 WIB dini hari nanti,” kata dia.
Dia optimis perjalanan kereta besok ke arah timur dari Stasiun Bandung pada, Kamis, 24 November 2017 kembali normal karena longsor sudah dibersihkan. Kereta jarak jauh dari Bandung menuju arah timur yang melewati jalur selatan kereta itu berangkat paling pagi pukul 08.30 WIB. “Mudah-mudahan lancar. Kita harapkan besok semua kereta akan kembali normal,” kata Joni.
AHMAD FIKRI