TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini mengukir rekor terbarunya di level 6.069,78 atau meningkat 37,923 poin atau 0,63 persen. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak dari level terendah 6.038,73 hingga 6.071,34.
Analis dari Binaartha Sekuritas, Nafan Aji, mengatakan stabilitas fundamental makroekonomi dalam negeri yang inklusif dan berkesinambungan merupakan faktor utama yang mendorong IHSG ke rekor baru. “Faktor internal yang paling utama mendorong IHSG ke rekor terbaru,” katanya, Rabu, 22 November 2017.
Baca: Bursa Asia Menguat, IHSG Juga Ikut Perkasa
Selain itu, Nafan mengatakan, faktor eksternal memberikan kontribusi pada penguatan, yakni stabilitas harga komoditas. Kondisi ekonomi global juga cenderung kondusif. Hal ini memberikan efek positif terhadap penguatan IHSG.
Tujuh dari sembilan sektor saham menguat. Dua sektor yang mengalami pelemahan adalah Agri yang turun 0,046 persen atau 0,8 poin. Selain itu, sektor konsumen melemah 0,77 persen atau 20,3 poin.
Adapun sektor yang paling mendorong penguatan IHSG adalah sektor industri dasar, yakni menguat 3,26 persen atau 44,494 poin. Sektor pertambangan juga berkontribusi cukup besar dalam penguatan IHSG dengan menguat 1,60 persen atau 25,127 poin.
Peningkatan saham paling besar dialami FINN, yang menguat 20,14 persen. SMDR mengekor di belakangnya dengan penguatan 10,55 persen.
Sedangkan saham yang paling jeblok adalah SIMA, menurun 5,52 persen, dan BTEK mengikuti di belakangnya dengan pelemahan 4,72 persen.
Bursa Asia sebagian besar juga mengalami penguatan. Indeks Nikkei menguat 0,48 persen, begitu juga dengan TOPIX, yang meningkat 0,34 persen. Selain itu, indeks Hang Seng menunjukkan aura positif dengan menguat 0,62 persen.
Adapun indeks Shanghai mengalami penguatan sebesar 0,23 persen. Sedangkan Kospi meningkat 0,39 persen.