TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Telematika, Penyiaran, dan Ristek Ilham Habibie mendesak pemerintah lebih memperhatikan pendidikan tenaga kerja dalam negeri. Pemerintah, menurut Ilham, terlalu sibuk meningkatkan kemudahan berusaha bagi pihak asing.
"Jangan hanya membuat suasana probisnis, tapi juga harus pro-SDM (sumber daya manusia). Pada dasarnya, ekonomi penting, tapi hanya bisa kita capai kalo manusianya bisa maju," katanya saat menjadi pembicara dalam diskusi Indonesia Economic Forum 2017 di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Rabu, 22 November 2017.
Baca juga: Ilham Habibie: Penerbangan Perdana R80 Tertunda 2 Tahun
Pengembangan SDM yang lemah pun, kata dia, terlihat dari kegiatan ekspor dari Indonesia yang lebih berbasis pada sumber daya alam.
"Kita negara ekspor, tapi baru sumber daya alam, ini keunggulan komparatif, soal ketersediaan. Ke depan harus keunggulan kompetitif. Kita bisa jual barang dan jasa karena lebih baik," ucapnya.
Ilham mengatakan faktor SDM juga menghambat pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Tenaga kerja lokal, menurut dia, harus lebih terbuka menghadapi globalisasi yang sudah menjadi tren.
"SDM itu bukan saja pendidikan, tapi juga karakteristik. Mereka perlu lebih entrepreneurial (berjiwa kewirausahaan), lebih inovatif, terbuka," ujarnya.
Putra presiden ke-3 Indonesia, Baharuddin Jusuf Habibie, itu meyakini globalisasi sebagai hal yang sudah mendarah daging di Indonesia. Hal itu mendorong kemampuan anak bangsa untuk belajar lebih cepat dari pihak asing.
"Kita sebagai negara kepulauan dari dulu sudah terbuka. Banyak orang dari negara lain datang untuk berdagang, membawa agama, budaya, dan akhirnya menetap," tutur Ilham Habibie.