TEMPO.CO, Kutai Kartanegara - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan pengambilalihan pengelolaan Blok Mahakam bakal menjadi pertaruhan besar bagi PT Pertamina (Persero). Jonan mendorong Pertamina menjaga produksi dari ladang minyak dan gas yang berada di Provinsi Kalimantan Timur itu. "Kalau bisa produksinya tidak terganggu," katanya di lokasi fasilitas penerimaan darat Lapangan Jangkrik, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa, 31 Oktober 2017.
Jonan menyebutkan, kalau produksi Pertamina turun drastis, reputasi hulu migas Indonesia akan kurang positif di mata dunia. Ia pun mewanti-wanti bahwa proses ini bakal menjadi sorotan dunia, terutama mengenai kualitas perusahaan pelat merah dalam pengelolaan blok migas. "Kenapa diserahkan nasional malah turun produksinya," ujarnya.
Baca: Pertamina Tetap Operasikan Blok Mahakam Tanpa Total
Dalam kesempatan itu, Jonan pun menyinggung Eni Muara Bakau, perusahaan yang sekarang mengelola Blok Jangkrik, Kalimantan Timur. Dalam pengelolaan blok itu, perusahaan asal Italia tersebut disebut mengandalkan pekerja Indonesia. Dari 400 orang karyawan Eni, tercatat hanya 20 orang yang berpaspor asing. "Jadi seharusnya Pertamina bisalah kelola ini. Kalau tidak bisa, ya, kita dorong supaya bisa," ucapnya.
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Tunggal menambahkan, saat ini, proses transisi antara Pertamina dan Total terus berjalan. "Pengeboran juga sudah dilakukan secara bersama dengan anggaran Pertamina," tuturnya. "Mengenai produksi, sepanjang ini laporannya berjalan baik."
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik sempat mengatakan pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah pengambilalihan Blok Mahakam. Salah satunya pengeboran 15 sumur guna menangani penurunan produksi.
Elia mengatakan manajemen Pertamina fokus mempersiapkan alih kelola ladang gas di Kutai itu dengan sebaik-baiknya karena waktu pengambilalihan sudah semakin dekat, yakni Januari 2018. Sebagai catatan, Blok Mahakam berkontribusi terhadap produksi gas nasional 20 persen. Produksi tahunan wilayah kerja Mahakam saat ini 1.635 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMscfd) gas serta minyak bumi 63 ribu barel per hari (bph).