TEMPO.CO, BANDUNG - Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan pemerintah Jawa Barat mengusulkan jalan tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) menjadi jalan tol dalam kota. “Sudah diusulkan ke Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat). Responsnya positif,” katanya di Bandung, Senin, 23 Oktober 2017.
Iwa menuturkan jalan tol sepanjang 10,5 kilometer itu menghubungkan dua kota, yakni Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung. “Jalan tol ini nyambung dengan dua kota sehingga ada keinginan agar bisa beroperasi 24 jam,” ujarnya.
Simak: Jokowi Resmikan 52 Km Jalan Tol Baru di Sumut
Menurut Iwa, pemerintah Jawa Barat Sengaja mengusulkannya menjadi jalan tol dalam kota agar pencahayaannya lebih rapat. “Dengan menjadi jalan tol dalam kota, konsekwensinya lampunya lebih banyak sehingga masyarakat lebih nyaman untuk menggunakan jalan tol itu 24 jam,” ucapnya.
Iwa berujar penyematan status jalan tol dalam kota juga memberikan jaminan keamanan lebih dari jalan tol biasa. “Pencahayaan lebih terang itu juga untuk mengurangi potensi tindak kriminalitas selain pengamanan lebih baik dengan pemasangan CCTV,” tuturnya.
Pembangunan fisik jalan tol tersebut saat ini diklaim sudah rampung. “Tinggal pemasangan aksesori saja,” katanya.
Kendati demikian, Iwa mengaku belum tahu kapan uji coba jalan tol itu akan dilakukan. Dia juga belum mengetahui soal tarifnya. “Tarif masih dihitung formulasinya. Kita mendorong pengoperasian jalan tol ini secepatnya,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Citra Marga Lintas Jabar Bagus Medi Suarso mengatakan saat ini tengah menuntaskan pemasangan fasilitas pengaman jalan tol Soreang-Pasrikorja agar uji coba jalan tol itu bisa dilakukan bulan ini.
“Konstruksi sudah siap, cuma sekarang lagi memasang (fasilitas pendukung), seperti guard-drill, pagar-pagar di pinggir untuk keamanan, juga mempersiapkan rambu-rambu. Dalam 2-3 minggu selesai sehingga diharapkan bisa uji coba,” ucapnya saat dihubungi, Kamis, 5 Oktober 2017.
Bagus mengaku belum bisa memastikan tanggal uji coba jalan tol yang menghubungkan Kota Bandung menuju Soreang sepanjang 10,5 kilometer tersebut. Pengerjaan yang sedang dituntaskan saat ini mayoritas berupa fasilitas pendukung keselamatan jalan tol. “Fasilitas keamanannya ini sedang di usahakan dipercepat,” tuturnya.
Pengerjaan konstruksi fisik jalan tol sendiri diklaim Bagus sudah 99 persen. Sisa 20 meter di pintu jalan tol menyambung menuju jalan raya di Soreang, Kabupaten Bandung.
Adapun pengerjaan fasilitas keamanan itu berupa pagar pengaman, rambu jalan, dan penerangan jalan umum sedang dikebut. “Kalau keseluruhannya, saat ini baru 92 persen. Itu sisanya berupa fasilitas keselamatan dan lain-lain, termasuk rumput-rumputnya, masih dipasang,” katanya.
Bagus mengatakan, setelah pengerjaannya rampung, jalan tol akan menjalani sertifikasi untuk mendapatkan sertifikasi laik fungsi hingga laik operasi. “Biasanya 2-3 minggu selesai. Diharapkan November ini jalan tol sudah bisa dibuka,” ujarnya.
AHMAD FIKRI
