TEMPO.CO, Sanggau - Menteri Pertanian Amran Sulaiman melepas 25 ton beras ke Malaysia di Desa Tunggal Bhakti, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Agenda ini merupakan uji coba dari rencana ekspor beras 140 ribu ton ke negeri jiran itu. Beras dilepas dengan harga 2,5 ringgit per kilogram melalui PT Gema Supra Abadi.
Menteri Amran mengatakan Kabupaten Sanggau disiapkan untuk memenuhi pasar beras Malaysia. Dia menyebut Malaysia mengimpor sekitar 1 juta ton setiap tahun. Ini dipenuhi dari Vietnam dan Thailand.
Menurut dia, ini menjadi potensi pasar bagi Sanggau. Apalagi, dia mengklaim, Jawa dan Sulawesi Selatan telah mampu mencukupi kebutuhan nasional.
"Tapi yang berada di perbatasan berorientasi untuk ekspor. Ini yang kita dorong untuk ekspor pertanian organik ke negara tetangga," kata Amran, seperti dikutip dari Bisnis.com, Sabtu, 21 Oktober 2017.
Pemilik PT Gema Supra Abadi, Fikri Fadel Muhammad, mengatakan beras yang dikirim merupakan kualitas premium sehingga harganya bisa lebih tinggi ketimbang beras Vietnam dan Thailand, yang harganya sekitar 1,4-1,8 ringgit per kilogram. Beras ini banyak dipasok dari Kabupaten Sanggau dan Sambas, Kalimantan Barat.
"Vietnam dan Thailand bisa jual murah karena menjual white rice biasa. Kita jual dengan harga premium, jadi harganya bisa lebih tinggi," ucap Fikri.
Fikri mengatakan jenis beras dalam uji coba ini biasa digunakan untuk konsumsi hotel dan para raja. Dia juga optimistis uji coba 25 ton ini akan berlanjut.
"Total kebutuhan mereka dari impor 700 ribu ton per tahun," tuturnya.
BISNIS.COM