TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Herry Trisaputra Zuna mengimbau para pengguna jalan tol agar selalu mengecek saldo uang elektroniknya sebelum bepergian menggunakan jalan tol. Sebab, para pengemudi tidak bakal bisa melakukan isi ulang di gerbang tol.
Menurut dia, gerbang tol memang tidak didesain untuk melakukan isi ulang e-money. "Seharusnya dilakukan di minimarket, bank yang bersangkutan, atau ATM. Bisa juga lewat e-banking. Kan, sebenarnya pilihannya banyak, tidak harus di gerbang tol," ujar Herry kepada Tempo, Selasa, 10 Oktober 2017.
Herry menyatakan alasan gerbang tol tidak dirancang untuk mengisi uang elektronik adalah menjaga agar tidak terjadi antrean panjang di gerbang tol akibat kegiatan itu. Apalagi area gerbang tol cenderung sempit, sedangkan volume yang masuk sangat banyak.
Pada praktiknya, memang ada gerbang tol yang menyediakan fasilitas isi ulang. "Sebab, di lapangan kan memang menuntut itu ya," tuturnya. Namun fasilitas itu tidak bakal berlaku secara menyeluruh. "Artinya, jangan berharap nanti di setiap pintu masuk ada tempat top-up."
Herry menuturkan timnya sedang menggencarkan sosialisasi untuk mengebut kesiapan penerapan 100 persen transaksi nontunai di jalan tol pada akhir bulan ini. Tercatat, per 8 Oktober 2017, penggunaan uang elektronik dalam transaksi jalan tol mencapai 75 persen. Jadi dia optimistis target penerapan peraturan itu bakal tercapai pada 31 Oktober 2017.
CAESAR AKBAR