TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan perkembangan tren belanja online (e-commerce) telah mengubah lanskap industri retail dunia. "Walmart kalah karena Amazon lebih murah, seperti Alibaba Think Globally Act Locally," katanya dalam Social Good Summit 2017 di Plaza Indonesia, Jakarta, Rabu, 4 Oktober 2017.
Keunggulan e-commerce dibanding belanja konvensional di antaranya dari segi harga yang lebih murah, pengalaman berbelanja yang nyaman, dan pengantaran barang yang cepat. Hal ini yang menjadikan pertumbuhan penjualan Amazon lebih cepat dari Walmart.
Baca: Penjualan E-Commerce Naik Pesat di Perkotaan
Dalam data yang dipaparkan Luhut, sejak 2002 hingga 2016, terlihat pertumbuhan penjualan Amazon selalu lebih tinggi dibanding Walmart atau Wal-Mart Stores Inc. "Kita memiliki populasi manusia sangat banyak. Mungkin di antara kita ada yang super smart. Kita seharusnya bisa melakukan lebih," tuturnya.
Dalam bayangannya, kata Luhut, generasi muda yang pintar di dalam negeri dapat dikumpulkan untuk mengembangkan dan mengimbangi kemajuan teknologi dunia. Seperti Alibaba.com yang dapat memanfaatkan kepintaran buatan atau artificial intelligence-nya.
Kepintaran buatan yang dimanfaatkan Alibaba.com digunakan dalam sektor pemerintahan, layanan gaya hidup, layanan bisnis, dan layanan perbankan. "Artificial intelligence ini dapat mencakup semua kegiatan manusia. Semua terintegrasi seperti itu," ucapnya. "Indonesia, suka-tidak suka, akan memasuki itu," ujarnya.
Dengan begitu, menurut Luhut, Indonesia akan semakin efisien dan disiplin. Namun dia mengakui terdapat kemungkinan pengurangan tenaga kerja sebagai imbas perkembangan e-commerce. "Bagaimana mengatasinya? Kita harus pikir," ucapnya.