TEMPO Interaktif, Jakarta:Pipa sepanjang 470 kilometer itu menelan biaya sebesar US$ 20 juta.
Presiden Megawati Soekarnoputri meresmikan jaringan pipa tramisi gas alam dari Grissik Sumatra Selatan ke Sakra Singapura, di Batam, Senin (4/8). Pipa sepanjang 470 kilometer itu menelan biaya sebesar US$ 20 juta.
Hadir dalam acara tersebut, Perdana Menteri Singapura Goh Chok Tong, Dubes Amerika Ralph L. Boyce, Menteri Energi se-ASEAN, Menko Perekomonian, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Menteri Luar Negeri, Menperindag, Meneg BUMN, Menakertrans, Menhub, Menristek dan Kalpolri. Selain itu, hadir pula Ketua BKPM, Kepala Otorita Ismeth Abdullah, dan pengusaha Aburizal Bakrie.
Dalam sambutannya, presiden mengatakan, pembangunan jaringan pipa gas tersebut memiliki arti penting untuk membangun kekuatan ekomoni Indonesia. Selain untuk mengelola kekayaan alam yang dimiliki, proyek ini juga memberikan tambahan kesempatan kerja. Diperkirakan lebih dari 700 tenaga kerja bisa diserap dari proyek tersebut.
Presiden berharap, pembangunan jaringan pipa gas itu mampu mendorong kegiatan ekomoni berikutnya, termasuk menarik investasi baru. Ia mengaku, Indonesia masih membutuhkan banyak investasi untuk menjalankan roda perekomonian. Kendati demikian, ia meminta, adanya optimalisasi pemanfaatan jasa maupun produk dalam negeri dalam pembangunan proyek itu. Misalnya, ia menyebutkan, kebutuhan pipa dan kegiatan kontruksi. Presiden juga meminta dilakukannya optimalisasi kapasitas perpasang dari jaringan pipa itu untuk mendorong industri dalam negeri.
Perdana Menteri Singapura Goh Chok Tong dalam sambutannya mengatakan, pembangunan jaringan pipa tramisi itu merupakan simbol kerja sama antara Singapura dan Indonesia. Dikatakannya, tidak sedikit investor Singapura yang telah menanamkan modalnya di Indonesia. Namun, mereka meminta jaminan keamanan dari pemerintah.
Sejauh ini, sejumlah investasi dan pemilik perusahaan Singapura masih yakin terhadap prospek bisnis di Indonesia. Kami berharap investasi kami memberikan pengaruh ekomoni bagi Indonesia, kata dia. Partisipasi Singapura dalam proyek pipa trasmisi gas tersebut, kata dia, menunjukan komitmen jangka panjang Singapura terhadap Indonesia. Ia yakin proyek ini akan menarik investasi lainnya untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
(Retno Sulistyowati-TNR)