Tangerang - PT Angkasa Pura II (Persero) menawarkan dua paket investasi pengembangan Bandara Internasional Kualanamu, Sumatra Utara, senilai Rp11 triliun."Dua paket investasi yang kami tawarkan meliputi Paket I senilai Rp7 triliun dan Paket II sekitar Rp 4 triliun,"ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin melalui keterangan tertulis, Sabtu 29 September 2017
Kedua paket investasi tersebut ditawarkan ke sektor swasta pada ajang “The 4th Asia-Europe Meeting Transport – Transport Minister Meeting (ASEM – TMM)” di Bali pada 26-28 September, dan juga pada seminar “Infestasi di Infrastruktur: Peranan BUMN dan Investasi Asing” yang berlangsung di Jakarta pada Kamis 28 September 2017 lalu.
Investasi Paket I mencakup pengembangan runway sehingga bandara dapat melayani penerbangan pesawat berbadan lebar Airbus 380-800, lalu perluasan area kargo menjadi 24.715 m2 dari saat ini 13.450 m2, kemudian terminal penumpang dari menjadi 224.256 m2 atau saat ini berkapasitas 9 juta penumpang per tahun menjadi 17 juta penumpang per tahun.
Awaluddin mengatakan paket I ini merupakan bagian dari tahapan pengembangan bandara dari keseluruhan 3 tahap yang direncanakan. "Ditargetkan, pengembangan Paket I dapat dimulai pada 2018,"katanya
Melalui paket investasi ini, kata Awaluddin, investor dapat memiliki saham maksimal 49 persen di perusahaan yang akan berperan sebagai pengelola Bandara Internasional Kualanamu." Sisa saham, atau pemegang saham terbesar di perusahaan tersebut masih dimiliki oleh AP II."
AP II juga menawarkan investasi Paket II senilai Rp4 triliun untuk pengelolaan lahan sekitar 200 hektare guna pengembangan area komersial yang berada di luar terminal penumpang.
Area komersial dibangun berkonsep airport city di mana terdapat hotel bintang 3, 4, dan 5, kemudian hypermarket, gedung perkantoran, theme park, golf course, food arcade, convention centre, rumah sakit, bioskop, dan lain sebagainya.
Adapun tujuan AP II menawarkan investasi, menurut Awaluddin, agar mendapat sumber pendanaan secara cepat guna melakukan ekspansi sehingga pelayanan di Bandara Internasional Kualanamu dapat semakin meningkat. Selain itu, untuk membuat bandara ini mampu berperan signifikan dalam mendorong perekonomian nasional." Kami juga menggunakan prinsip kehati-hatian atau secara prudent dalam memilih investor untuk kerjasama dalam artian salah satu syarat adalah rekanan tersebut harus memiliki keahlian kelas dunia dalam hal pengelolaan bandara."
Corporate Secretary and Legal PT Angkasa Pura II Agus Haryadi menambahkan, Bandara Internasional Kualanamu merupakan bandara terbesar kedua yang dikelola AP II, setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta."Pergerakan penumpang di bandara ini meningkat setiap tahunnya hingga kini sekitar 9 juta penumpang per tahun atau mencapai kapasitas bandara,"kata Agus.
AP II, kata Agus mempunyai rencana pengembangan hingga terminal penumpang berkapasitas 42 juta penumpang pada 2027.Dari sisi keuangan, menurut Agus, Bandara Kualanamu mampu membukukan kinerja cukup baik pada 2016 untuk pendapatan bisnis aeronautika, nonaeronautika dan juga kargo.
JONIANSYAH HARDJONO