Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wall Street Berakhir Naik Setelah Pernyataan Ketua Fed

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Kapitalisasi Pasar Wall Street Pecahkan Rekor
Kapitalisasi Pasar Wall Street Pecahkan Rekor
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Saham di Wall Street berhasil membukukan kenaikan pada akhir perdagangan Rabu, 27 September 2017(Kamis pagi WIB), karena investor terus mempertimbangkan pernyataan Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen tentang kebijakan moneter.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 56,39 poin atau 0,25 persen menjadi 22.340,71 poin. Indeks S&P 500 bertambah 10,20 poin atau 0,41 persen menjadi berakhir di 2.507,04 poin, dan indeks komposit Nasdaq melonjak 73,10 poin atau 1,15 persen menjadi 6.453,26 poin.

Yellen mengatakan pada Selasa, 26 September 2017, bahwa kasus untuk penyesuaian bertahap akan diperkuat dalam menghadapi ketidakpastian yang signifikan, dan bahwa Fed harus waspada untuk bergerak terlalu lambat.

"Janet Yellen mendorong untuk terus memperketat tingkat suku bunga AS kemarin, sekalipun ia mengakui kemungkinan ada sesuatu yang menahan inflasi lebih rendah dari perkiraan, yang hilang dari model Fed," kata Chris Low, kepala ekonom FTN Financial, dalam sebuah catatan pada Rabu.

Para investor terus memantau rencana reformasi pajak pemerintahan Trump.  Menurut CNBC, Partai Republik mengumumkan perubahan besar pada kode pajak Amerika dalam sebuah proposal yang secara dramatis menurunkan pajak atas bisnis dan banyak rumah tangga, namun tetap diam pada isu-isu buruk seperti bagaimana membayar itu semuanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi ekonomi, pesanan baru AS untuk barang manufaktur tahan lama pada Agustus meningkat 3,9 miliar dolar AS atau 1,7 persen menjadi 232,8 miliar dolar AS, mengalahkan konsensus pasar, Departemen Perdagangan mengumumkan pada Rabu (27/9).

Indeks Penjualan "Pending Home" (rumah yang pengurusannya belum selesai) turun 2,6 persen dari 109,1 pada Juli menjadi 106,3 pada Agustus, melampaui perkiraan pasar, menurut National Association of Realtors (NAR), Rabu (27/9).

Dalam berita perusahaan, saham Nike turun 1,92 persen menjadi 52,67 dolar AS per saham, setelah raksasa kets itu mengirimkan laba kuartalan yang mengalahkan perkiraan, namun pendapatannya sedikit lebih rendah dari ekspektasi.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saham di Bursa Efek AS Dibuka Tinggi karena Penguatan Saham Perawatan Kesehatan

13 November 2021

Seorang perempuan berjalan sambil mengenakan masker di sekitar Wall Street di New York, Amerika Serikat. Reuters
Saham di Bursa Efek AS Dibuka Tinggi karena Penguatan Saham Perawatan Kesehatan

Saham di Bursa Efek New York, Wall Street, AS, dibuka lebih tinggi pada perdagangan hari Jumat, ditopang oleh penguatan saham perawatan kesehatan.


Wall Street Ditutup Bervariasi Tadi Malam

19 Juli 2017

REUTERS/Lucas Jackson
Wall Street Ditutup Bervariasi Tadi Malam

Pasar saham Wall Street tadi malam, Selasa 18 Juli 2017,
ditutup bervariasi.


Trump Komentar Soal Dolar, Bursa Wall Street Memerah

13 April 2017

Pialang saham F. Hill Creekmore, saat melihat pergerakan pasar saham di monitor di Bursa Efek New York, 24 Agustus 2015. Bursa saham Wall Street di New York anjlok selama lima hari berturut-turut menyusul turunnya pasar saham di Eropa dan Asia. AP/Richard Drew
Trump Komentar Soal Dolar, Bursa Wall Street Memerah

Bursa Wall Street tertekan oleh kekhawatiran geopolitik dan komentar Presiden Donald Trump pada dolar AS dan suku bunga.


Investor Khawatir Kebijakan Trump, Wall Street Melemah

1 Februari 2017

Pialang saham F. Hill Creekmore, saat melihat pergerakan pasar saham di monitor di Bursa Efek New York, 24 Agustus 2015. Bursa saham Wall Street di New York anjlok selama lima hari berturut-turut menyusul turunnya pasar saham di Eropa dan Asia. AP/Richard Drew
Investor Khawatir Kebijakan Trump, Wall Street Melemah

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 107,04 poin
atau 0,54 persen ke 19.864.


Terminal Libya Dibuka, Harga Minyak Dunia Turun  

8 April 2014

Reaksi pialang saham saat mengamati harga minyak mentah yang menurun di Bursa Saham New York, Jumat (11/12). Harga minyak light sweet untuk kontrak Januari turun 13 sen (0,2 persen) pada Kamis sore waktu setempat (Jumat WIB). AP Photo/Richard Drew
Terminal Libya Dibuka, Harga Minyak Dunia Turun  

Pemberontak Libya akan membuka dua dari empat terminal yang ditutup.


Indeks Saham Wall Street Merosot  

8 April 2014

Broker saham Gregory Rowe saat bekerja di Bursa Saham New York di New York (2/1). Pada pembukaan pasar di tahun 2014, saham dibuka lebih rendah di Wall Street karena pengaruh dari keuntungan tahunan terbesar dalam dua dekade terakhir. (AP Photo/Mark Lennihan)
Indeks Saham Wall Street Merosot  

Pelemahan terjadi pada banyak saham.


Wow, Pialang Wall Street Dapat Kenaikan Bonus

13 Maret 2014

Wall Street. AP/Richard Drew
Wow, Pialang Wall Street Dapat Kenaikan Bonus

Seorang pialang rata-rata mendapat bonus Rp 1,88 miliar.


Ekspor Cina Ganggu Indeks Saham Dunia  

11 Maret 2014

Ekspor Cina Ganggu Indeks Saham Dunia  

Musibah Malaysia Airlines juga turut memicu merosotnya harga saham di Wall Street.


Pasokan Naik, Harga Minyak Turun  

27 November 2013

AP/Sue Ogrocki
Pasokan Naik, Harga Minyak Turun  

Ada penumpukan stok minyak mentah di Amerika Serikat


Harga Emas Berjangka Mulai Naik  

17 Juli 2013

Emas batangan. TEMPO/Dasril Roszandi
Harga Emas Berjangka Mulai Naik  

Ekspektasi inflasi di AS yang meningkat akan mengerek harga emas karena sifatnya sebagai alat lindung nilai (hedging).